Legislator PAN Dukung Menko Zulhas Wujudkan Swasembada Pangan 2028

Laporan: Juven Martua Sitompul
Jumat, 15 November 2024 | 20:57 WIB
Anggota DPR RI dari Fraksi PAN Muhammad Syauqie. (SinPo.id/Juven)
Anggota DPR RI dari Fraksi PAN Muhammad Syauqie. (SinPo.id/Juven)

SinPo.id - Anggota DPR RI dari Fraksi PAN Muhammad Syauqie mendukung Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) yang akan bekerja keras mewujudkan swasembada pangan pada 2028.

Legislator dapil Kalimantan Tengah (Kalteng) ini mendorong agar program Makan Bergizi Gratis yang digagas Presiden Prabowo Subianto berjalan dengan baik dan tepat sasaran. Mengingat, program tersebut dapat berkontribusi bagi peningkatan ketahanan pangan nasional dan pemerataan ekonomi Negara.

"Ya, tentu kita optimistis target swasembada pangan yang disampaikan Pak Menteri akan tercapai. Bahkan, bisa terwujud dalam tiga tahun ke depannya atau lebih cepat dari target Pemerintah saat ini," kata Syauqie dalam keterangannya, Jakarta, Jumat, 15 November 2024.

Syauqie mengatakan pemerintah Kabinet Merah Putih Prabowo-Gibran telah berkomitmen mengatasi masalah gizi sebagai langkah dasar untuk menciptakan generasi penerus yang kuat ke depannya.

"Dengan harapan generasi kita berpotensi menjadi pilar kemajuan bangsa, mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045," kata Syauqie.

Untuk Itu, Syauqie menekankan perlunya strategi komprehensif dan terintegrasi agar seluruh kebijakan program perbaikan gizi berjalan efektif dan tepat sasaran. 

"Seluruh program pangan bergizi gratis harus melibatkan kolaborasi pemangku kepentingan terkait, sehingga target swasembada pangan pada 2028 dapat terwujud," tegas anggota Komisi V DPR RI ini.

Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan mengatakan pemerintah saat ini mengejar swasembada pangan paling lambat 2028. Zulhas mengaku hal itu tidak mudah karena banyak melibatkan kementerian/lembaga terkait, seperti Kementerian Pertanian, Pupuk Indonesia, Badan Pangan Nasional, hingga Bulog.

"Pesan dari Presiden Prabowo, yang penting harus ada will (kemauan) untuk berpihak pada rakyat. Baik itu petani padi, jagung, atau peternak sapi perah. Menteri harus turun langsung dan menyelesaikan masalah. Jadi, tidak ada yang sulit kalau kita ada kemauan," kata Zulhas beberapa waktu lalu.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI