Legislator NasDem Minta Kecelakaan di Cipularang Jadi Evaluasi Kemenhub

Laporan: Juven Martua Sitompul
Selasa, 12 November 2024 | 21:53 WIB
Kecelakaan tol cipularang (SinPo.id/Humas Polri)
Kecelakaan tol cipularang (SinPo.id/Humas Polri)

SinPo.id - Anggota Komisi V DPR RI Mori Hanafi menyampaikan prihatin atas kecelakaan yang terjadi di KM 92 Tol Cipularang, Jawa Barat (Jabar). Kejadian nahas ini diharap menjadi evaluasi bagi pemerintah, khususnya Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

Mori menyebut salah satu faktor yang mengakibatkan kecelakaan adalah soal uji kelayakan kendaraan yang masih belum menjadi perhatian khusus. Menurutnya, uji kelayakan kendaraan harus menjadi perhatian khusus supaya dapat mitigasi kecelakaan yang terjadi di darat.

"Yang kemarin terjadi KM92, ini sangat memprihatinkan karena banyak kejadian, kecelakaan ini, banyak juga karena truk remnya blong itulah pentingnya uji kelayakan kendaraan," kata Mori kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa, 12 November 2024.

Legislator dari Fraksi Partai Nasdem itu menuturkan terkait dengan uji kelayakan kendaraan yang menjadi kendala adalah permasalahan di lapangan yang tidak sesuai dengan panduan KIR.

Untuk itu, Mori menegaskan bila besok Komisi V DPR RI akan melakukan kunjungan kerja spesifik ke lokasi kejadian untuk menindaklanjuti kecelakaan yang terjadi kemarin.

"Jadi kejadian di lapangan itu hanya bukunya yang distempel seakan-akan kendaraannya sudah dilakukan uji kelayakan, padahal kendaraannya secara fisik jadi dilakukan pengujian, nah ini kan bahaya betul," ucapnya.

"Untuk itu besok kita akan melakukan kunjungan spesifik ke lokasi kejadian untuk melihat secara lebih lanjut," timpalnya.

Mori menyatakan kecelakaan di KM 92 Tol Cipularang itu menjadi insiden yang memprihatinkan bagi semua pihak. Hal tersebut tentu sangat merugikan bagi banyak pihak terutama para korban yang mengalami kecelakaan tidak hanya yang tewas saja namun yang juga mengalami cedera.

"Bayangkan saja dengan kecepatan yang tinggi di jalan tol, kemudian nggak bisa dikendalikan dan akhirnya merugikan begitu banyak orang hingga ada korban yang meninggal," katanya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI