PRODUKSI BERAS

BPS DKI: Produksi Beras Jakarta Diproyeksi Turun pada 2024

Laporan: Sigit Nuryadin
Jumat, 01 November 2024 | 22:57 WIB
Ilustrasi pedagang beras (SinPo.id/ Ashar)
Ilustrasi pedagang beras (SinPo.id/ Ashar)

SinPo.id - Badan Pusat Statistik (BPS) DKI memprediksi produksi beras di Jakarta pada tahun 2024 akan mencapai 1.453,78 ton, menurun sebesar 122,59 ton atau 7,78 persen dibandingkan produksi tahun 2023 yang mencapai 1.576,37 ton.

“Total produksi beras tahun 2024 ini diperkirakan mencapai 1.453,78 ton, dengan ini mengalami penurunan sebesar 7,78 persen dibandingkan tahun sebelumnya," kata Kepala BPS DKI  Nurul Hasanuddin dalam keterangannya, Jumat, 1 November 2024.

Nurul menyampaikan, selama periode Januari hingga September 2024, produksi padi di DKI Jakarta tercatat sebesar 2.153,42 ton gabah kering giling (GKG), setara dengan 1.269,31 ton beras. 

Namun, kata dia, angka ini mengalami penurunan sebesar 13,47 persen dibandingkan tahun lalu, dengan kehilangan 335,10 ton GKG yang setara dengan 197,55 ton beras.

“Berdasarkan pengamatan fase tumbuh padi pada September 2024, potensi produksi padi dari Oktober hingga Desember 2024 diperkirakan sekitar 312,96 ton GKG atau setara 184,47 ton beras," ungkap dia. 

Lebih lanjut, Nurul mengungkapkan, proyeksi total produksi padi untuk tahun 2024 ialah 2.466,37 ton GKG, yang juga menunjukkan penurunan 7,77 persen atau 207,91 ton GKG dibandingkan tahun sebelumnya. 

Dia menambahkan, penurunan ini terutama disebabkan oleh terbatasnya wilayah panen, yang hanya berasal dari tiga kabupaten/kota: Jakarta Utara, Jakarta Timur, dan Jakarta Barat.

“Dibandingkan tahun 2023, terjadi penurunan produksi padi di ketiga wilayah tersebut, dengan Jakarta Utara turun 4,9 persen, Jakarta Timur 31,64 persen, dan Jakarta Barat 10,21 persen,” jelas Nurul.

Nurul juga menuturkan, luas panen padi tahun 2024 diperkirakan mencapai 513,27 hektare, kendati Jakarta hanya memiliki lahan baku sawah terkecil di Indonesia, yakni 414 hektare. 

“Artinya, Jakarta mengalami panen lebih dari satu kali dalam satu tahun, namun ini mengalami penurunan sebesar 29,66 hektare dibandingkan tahun sebelumnya," tandasnya. 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI