UNICEF Soroti Dampak Perang Lebanon pada Luka Fisik dan Emosional Anak-anak

Laporan: Galuh Ratnatika
Jumat, 01 November 2024 | 14:11 WIB
Ilustrasi. (SinPo.id/Anadolu)
Ilustrasi. (SinPo.id/Anadolu)

SinPo.id - Kepala Badan PBB untuk Urusan Anak-anak (UNICEF) Catherine Russell memberikan peringatan ihwal luka fisik yang parah dan luka emosional yang dalam yang dialami anak-anak akibat perang di Lebanon. Terlebih sekitar 166 anak telah terbunuh sejak Oktober 2023, dan sedikitnya 1.168 lainnya terluka. 

"Penyembuhan sejati hanya dapat dimulai ketika kekerasan berakhir," kata Russell seraya menekankan kebutuhan mendesak akan perdamaian. Dilansir dari Anadolu pada Jumat, 1 November 2024.

Menurut pernyataan tersebut, setidaknya satu anak telah terbunuh dan 10 lainnya terluka setiap hari sejak awal Oktober, saat pertempuran antara Hizbullah dan Israel dimulai.

"Anak-anak di seluruh Lebanon menunjukkan tanda-tanda tekanan emosional, perilaku, dan fisik yang mengkhawatirkan," ungkapnya.

"Banyak anak di Lebanon menunjukkan tanda-tanda tekanan akut, termasuk kecemasan akibat perpisahan, ketakutan akan kehilangan, menarik diri, agresi, dan kesulitan berkonsentrasi," imbuh Russell.

Ia juga memperingatkan bahwa perang menghancurkan lingkungan yang aman bagi anak-anak. Hal itu memicu munculnya risiko kesehatan dan masalah psikologis yang parah dan berlangsung seumur hidup.

Meski demikian, UNICEF telah memberikan dukungan psikologis darurat kepada lebih dari 9.600 anak dan pengasuh di Lebanon sejak akhir September. Namun, gencatan senjata tetap perlu dilakukan.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI