Wujudkan Swasembada Pangan, Bapanas Tekankan Pentingnya Kolaborasi Antarlembaga

Laporan: Tio Pirnando
Rabu, 30 Oktober 2024 | 14:40 WIB
Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi. (SinPo.id/dok. Bapanas)
Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi. (SinPo.id/dok. Bapanas)

SinPo.id - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi memastikan, pihaknya mendukung penuh kerja sama atau kolaborasi antarlembaga untuk mencapai swasembada pangan yang ditargetkan Presiden RI Prabowo Subianto. 

"Karena memang untuk mewujudkan swasembada pangan sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto tentu tidak bisa sendiri, butuh sinergi yang kuat, dan dengan adanya Kementerian Koordinator Bidang Pangan yang dipimpin Pak Zulhas, tentunya ini akan semakin menguatkan optimisme kita untuk mewujudkan ketahanan pangan yang mandiri dan berdaulat," ujar Arief dalam keterangannya, Rabu, 30 Oktober 2024. 

Arief menjelaskan, untuk mewujudkan swasembada tersebut Bapanas akan terus mendorong stabilitas pangan yang berujung terkendalinya inflasi, khususnya volatile food. Karena inflasi tidak boleh lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi. 

Karena itu, diperlukan Penguatan stok Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) yang digunakan untuk intervensi stabilisasi baik berupa operasi pasar murah, untuk bantuan pangan, maupun kondisi kedaruratan seperti bencana. 

Untuk pemenuhan stok CPP tersebut, Arief menegaskan bahwa prioritas utama adalah produksi dari dalam negeri sesuai semangat swasembada pangan.

"CPP hari ini yang relatif kuat baru beras, dengan stok mencapai sekitar 1,5 juta ton. Kita meyakini ketahanan pangan berbasis kemandirian pangan dan kedaulatan pangan, sehingga produksi pangan dari dalam negeri ini menjadi sangat penting," ungkapnya. 

Sementara itu, Menko Pangan Zulkifli Hasan  mengungkapkan, kunci mencapai target-target pemerintah di sektor pangan ini adalah sinergi dan kolaborasi. 

Zulhas mencontohkan di sektor produksi di mana Kementerian Pertanian sebagai stakeholder utama, banyak kementerian dan lembaga lainnya yang harus terlibat. Misalnya air dan irigasi berkaitan dengan Kementerian Pekerjaan Umum. 

Pupuk, bibit dan benih berkaitan dengan BUMN pangan, lahan berkaitan dengan Pemda dan Kementerian Kehutanan, dan lain sebagainya.  

"Oleh karena itu penting adanya koordinasi, dan kita ini satu tim sehingga goal-nya itu adalah untuk mencapai swasembada pada 2028 nanti," ujar Zulhas.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI