Survei Poltracking:  Elektabilitas Paslon RIDO Unggul Signifikan di Pilkada Jakarta

Laporan: Sigit Nuryadin
Kamis, 24 Oktober 2024 | 16:42 WIB
Pasangan nomor urut 01 Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil dan Suswono (RIDO). (Sinpo.id/Antara)
Pasangan nomor urut 01 Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil dan Suswono (RIDO). (Sinpo.id/Antara)

SinPo.id - Poltracking Indonesia merilis survei terbaru terkait elektabilitas calon gubernur dan wakil gubernur pada Pilkada Jakarta 2024.

Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda AR, mengatakan, pasangan nomor urut 01, Ridwan Kamil dan Suswono (RIDO), menunjukkan keunggulan signifikan 51,6 persen suara jika pemilihan dilakukan hari ini.

Dia menyebut, survei dilaksanakan dari 10 Oktober hingga 16 Oktober 2024 dengan melibatkan 2.000 responden dari kalangan warga Jakarta berusia 17 tahun ke atas. 

Adapun metode yang digunakan adalah multistage random sampling dengan margin of error sebesar +/- 2,2 persen.

“Dari sisi elektabilitas, ada potensi pilkada di Jakarta berlangsung satu putaran. Namun, angka 51,6 persen masih sangat dekat dengan margin of error, sehingga kemungkinan untuk dua putaran tetap terbuka," kata Hanta dalam keterangannya kepada wartawan, Kamis, 24 Oktober 2024.

Sedangkan dalam hasil survei calon gubernur, Ridwan Kamil meraih 54,8 persen suara, diikuti oleh Pramono Anung dengan 32,9% dan Dharma Pongrekun dengan 4,1 persen. Sementara untuk calon wakil gubernur, Rano Karno unggul dengan 49%, diikuti oleh Suswono (33,7%) dan Kun Wardhana (4,2 persen).

Hanta menuturkan, tren elektabilitas menunjukkan bahwa pasangan RK-Suswono mengalami kenaikan dari 47,5 persen di bulan September menjadi 51,6 persen di bulan Oktober. 

“Kenaikan ini menunjukkan bahwa dukungan terhadap RK-Suswono semakin menguat," ungkap dia. 

Sebaliknya, kata dia, pasangan Dharma-Kun mengalami penurunan dari 5,1 persen menjadi 3,9 persen, sementara Pramono-Rano juga mencatat kenaikan dari 31,5 persen menjadi 36,4 persen. 

Hanta menegaskan dinamika politik menjelang pemungutan suara masih bisa mempengaruhi hasil akhir, sehingga semua kemungkinan tetap terbuka. 

"Perhatian kini tertuju pada perkembangan kampanye dan strategi masing-masing pasangan menjelang pemilihan yang akan datang," tandasnya. 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI