GENOSIDA ISRAEL

PBNU Serukan Doa untuk Palestina usai Yahya Sinwar Dibunuh Israel

Laporan: Juven Martua Sitompul
Sabtu, 19 Oktober 2024 | 11:56 WIB
Pemimpin Hamas Yahya Sinwar (SinPo.id/Reuters)
Pemimpin Hamas Yahya Sinwar (SinPo.id/Reuters)

SinPo.id - Ketua PBNU Ahmad Fahrur Rozi (Gus Fahrur) menyampaikan duka cita mendalam atas tewasnya pemimpin Hamas Yahya Sinwar akibat serangan tentara Israel di Jalur Gaza. Tindakan Israel dinilai sudah di luar batas kemanusiaan.

"Kita ikut berdukacita atas wafatnya para pejuang Palestina.Tindakan Israel sudah di luar batas kemanusiaan. Kita menyerukan kepada semua umat Islam untuk melakukan doa qunut Nazilah memohon pertolongan Allah SWT untuk melindungi saudara kita di Palestina," kata Gus Fahrur kepada wartawan, Jakarta, Sabtu, 19 Oktober 2024.

Dia menyesalkan sikap PBB yang tak bersikap keras terhadap gerakan Israel yang terus menyerang Palestina. Apalagi, kata Gus Fahrur seangan Israel itu telah memakan banyak korban jiwa.

"Sudah sedemikian lama kekerasan dan kekejaman agresi Israel telah menelan korban jiwa yang sangat besar dan tidak ada tindakan tegas dari PBB terhadap Israel, ini sungguh sangat menyedihkan," ucap Gus Fahrur.

Gus Fahrur berdoa semoga pertolongan Allah SWT segera datang untuk menghentikan perang di Palestina dan mengalahkan Israel. "Semoga Allah SWT menurunkan hidayah kepada semua pemimpin dunia agar terketuk hatinya dan bergerak nyata menghentikan agresi militer Israel," kata dia.

Sebelumnya, Radio Angkatan Darat Israel melaporkan tank Israel menembak sebuah rumah pada tengah malam. Pagi harinya, sebuah pesawat nirawak memindai area serangan dan tentara mengenali wajah yang diduga Yahya Sinwar di antara reruntuhan.

Israel kini sedang memeriksa sidik jari dan catatan gigi dari jasad yang diyakini sebagai Yahya Sinwar. Pemeriksaan itu dilakukan seiring tes DNA oleh Israel.

Pemerintah Israel juga dilaporkan telah memberi tahu Amerika Serikat (AS) bahwa mereka sedang melakukan pengujian DNA untuk mengonfirmasi kematian Sinwar. Pemerintah Israel memiliki data biometrik Sinwar karena dia menghabiskan lebih dari dua dekade di penjara Israel atas tuduhan pembunuhan.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI