MAHALNYA TIKET PESAWAT

KPPU Diminta Selidiki Potensi Kartel yang Sebabkan Tiket Pesawat Mahal

Laporan: Tri Setyo Nugroho
Selasa, 01 Oktober 2024 | 21:26 WIB
Seminar Publik 'Keran Avtur Dibuka ke Asing dan Swasta, Bagaimana Nasib Pertamina?' (SinPo.id/ Tri Setyo)
Seminar Publik 'Keran Avtur Dibuka ke Asing dan Swasta, Bagaimana Nasib Pertamina?' (SinPo.id/ Tri Setyo)

SinPo.id - Presiden Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) Arie Gumilar memaparkan sejumlah alasan tiket pesawat domestik lebih mahal. Menurutnya, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) harus fokus mengawasi dugaan adanya kartel, yang menyebabkan tiket pesawat mahal.

Arie menyebut, penyelidikan KPPU terkait dugaan praktik monopoli penyediaan avtur tidak mendasar. Hal tersebut disampaikannya dalam Seminar Publik 'Keran Avtur Dibuka ke Asing dan Swasta, Bagaimana Nasib Pertamina?', yang dihelat di kawasan Jakarta Pusat, Selasa, 1 Oktober 2024.

“Tudingan ini menunjukkan ketidakadilan dalam pengawasan persaingan usaha di sektor penerbangan,” ujar Arie.

Di sisi lain, lanjut Arie, FSPPB juga menolak adanya indikasi pemaksaan penggunaan Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) milik Pertamina oleh pihak swasta yang ingin berbisnis avtur di Indonesia.

Ditegaskannya, Pertamina membangun infrastruktur dengan investasi besar. Sehingga seharusnya swasta yang ingin berbisnis avtur di Indonesia harus memiliki infrastruktur sendiri.

“Ketika Pertamina hendak membangun Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Malaysia, Pertamina juga diwajibkan untuk memiliki kilang dan storage sendiri," katanya.

Dengan sejumlah hal tersebut, sambung Arie, justru konsumen yang paling menjadi korban. Konsumen harus merogoh kocek dalam agar dapat menikmati transportasi udara, khususnya untuk rute domestik.

Arie menyebut, masalah mahalnya tiket bukan lantaran persoalan avtur semata. Menurutnya, KPPU harus menyelidiki dugaan kartel yang bermain di penerbangan Indonesia.

"Jadi KPPU seharusnya lebih memperhatikan faktor lain yang benar-benar memengaruhi harga tiket penerbangan," pungkasnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI