SBY Kenang Pahitnya 10 Tahun Demokrat Jadi Oposisi

Laporan: Tio Pirnando
Senin, 09 September 2024 | 18:22 WIB
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono. (SinPo.id/tangkap layar)
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono. (SinPo.id/tangkap layar)

SinPo.id - Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengenang momen getir ketika partainya menjadi oposisi selama hampir satu dekade di pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Menurut SBY, masa-masa menjadi oposisi bukanlah sesuatu yang mudah untuk dijalani. Karena, ada pihak yang tak ingin Demokrat masuk dalam pemerintahan. 

"Selama ten years (10 tahun) menjadi partai di luar pemerintahan. Karena memang ada pihak yang tidak menginginkan Partai Demokrat berada di pemerintahan, tidaklah mudah," kata SBY dalam syukuran HUT ke-23 Demokrat di Kantor DPP Partai Demokrat, Jalan Tugu Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Senin, 9 September 2024. 

Presiden ke-6 RI ini menjelaskan, Demokrat selalu ingin berbuat yang tak terbaik untuk rakyat. Namun, demokrasi yang kala itu belum terlalu matang, tidak memberi kesempatan pada Demokrat. 

"Dalam kehidupan demokrasi yang belum matang benar, nasib partai yang ada di luar pemerintahan, sebutlah oposisi, juga tidak selalu mudah. Tanpa saya elaborasi, semua mengetahui dan merasakan tidak mudahnya itu," ujar SBY 

Kini, di penghujung penghujung masa purna Presiden Jokowi, Demokrat ikut bergabung ke dalam pemerintahan. Ketum Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) lantas dipercayakan menjadi Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR). 

SBY juga mengingatkan masa ketika Demokrat nyaris dibegal oleh mantan Panglima TNI, Jenderal (Purn) Moeldoko. Menurut dia, jika pengurus tidak membela mati-matian, bukan tidak mungkin Demokrat akan hilang. 

"Kalau Tuhan dan sejarah tidak bersama kita, kita tidak berada di tempat ini, termasuk saya, yang menggagas dan membentuk Partai Demokrat. Kita akan gone, entah ke mana," tandasnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI