MISA AKBAR PAUS FRANSISKUS

Tutup Misa, Paus Fransiskus Ucapkan Terima atas Sambutan Hangat Rakyat Indonesia

Laporan: Tio Pirnando
Kamis, 05 September 2024 | 22:22 WIB
Paus Fransiskus saat memimpin Misa Akbar di GBK (SinPo.id/ Reuters)
Paus Fransiskus saat memimpin Misa Akbar di GBK (SinPo.id/ Reuters)

SinPo.id - Pemimpin Gereja Katolik Sedunia Paus Fransiskus mengucapkan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo dan seluruh rakyat Indonesia atas sambutan hangat yang diberikan. 

"Terima kasih kepada Presiden Joko Widodo yang hadir dan rakyat Indonesia," kata Paus Fransiskus sebelum mengakhiri Misa yang dihadiri sekitar 80 ribu orang di Stadiun Utama Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta Pusat, Kamis, 5 September 2024. 

Kepala Negara Vatikan itu juga mengungkapkan bahwa banyak hal yang membuatnya terkesan selama kunjungannya di Indonesia. Seperti orang-orang yang sakit, namun senantiasa memanjatkan doanya kepada Tuhan.

"Terima kasih kepada semuanya, orang Indonesia yang begitu ramah dan khususnya orang tua," kata Paus. 

Paus mengatakan, kunjungannya di Indonesia akan segera berakhir. Karena itu,  ia juga mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh pihak yang berperan dalam kunjungannya kali ini.

"Saya berterima kasih kepada Kardinal Ignasius (Suharyo), serta konferensi para uskup (Konferensi Waligereja Indonesia) yang bersama-sama mengabdi kepada umat dan Tuhan," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Uskup Agung Jakarta Kardinal Ignatius Suharyo juga mengucapkan terima kasih kepada Paus Fransiskus yang telah berkenan mengunjungi Indonesia.

"Selamat jalan Bapa Suci, untuk melanjutkan peziarahan untuk mewartakan harapan, terima kasih, terima kasih, terima kasih," ucapnya.

Sebagai informasi, kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia ini merupakan ketiga kalinya, setelah Paus Paulus VI pada tahun 1970 dan kunjungan Paus Yohanes Paulus II pada tahun 1989.

Paus Fransiskus melakukan perjalanan apostolik ke kawasan Asia-Pasifik selama 3-13 September 2024 dengan mengunjungi empat negara, yakni Indonesia, Papua Nugini, Timor Leste, dan Singapura. Perjalanan selama 11 hari itu akan menjadi lawatan paling lama Bapa Suci berusia 87 tahun tersebut sejak 11 tahun kepemimpinannya atas Tahta Suci Vatikan.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI