Peringatan Waspada Karhutla di Kaltim, Irwan Minta BMKG-Pemerintah Lakukan Aksi Lanjutan

Laporan: Tim Redaksi
Selasa, 03 September 2024 | 11:42 WIB
Anggota Komisi V DPR RI Irwan Fecho. (SinPo.id/Dok. Pribadi)
Anggota Komisi V DPR RI Irwan Fecho. (SinPo.id/Dok. Pribadi)

SinPo.id - Anggota Komisi V DPR RI Irwan Fecho meminta Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dan pemerintah melakukan langkah lebih lanjut terkait potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kalimantan Timur (Kaltim).

Demikian disampaikan Irwan merespons peringatan yang dikeluarkan BMKG Stasiun Balikpapan yang mengajak semua elemen masyarakat selalu waspada terhadap ancaman karhutla, seiring banyaknya jumlah titik panas yang terpantau di Kaltim.

"Sudah tepat peringatan dan ajakan dari BMKG itu sebagai informasi dini meningkatkan kewaspadaan terhadap karhutla kepada masyarakat Kaltim dan juga kepada pemerintah baik pemerintah daerah maupun pemerintah pusat," kata Irwan saat dihubungi pada Selasa, 3 September 2024.

"Tapi tentu tidak cukup sekedar peringatan kewqspadaan harus kemudian ada aksi lanjutan dari BMKG juga pemerintah," imbuhnya.

Ketua DPD Partai Demokrat Kaltim itu bilang, identifikasi titik panas harus segera dilakukan untuk pemadaman.

Irwan juga mendorong proses penegakan hukum dengan sanksi berat dilakukan bila titik panas yang ditemukan terjadi akibat kesengajaan dan berada dalam izin pengusahaan hutan, perkebunan, atau pertambangan.

"Agar ada efek jera bagi pelaku pembakaran hutan dan lahan," kata Ketua Umum Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Sekolah Kehutanan Menengah Atas (SKMA) itu.

Terkait masyarakat, Irwan menyampaikan tentu pendekatannya berbeda harus berkelanjutan mengedukasinya dengan melibatkan tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh agama akan bahaya karhutla.

"Mengingat ada beberapa titik api di Kukar dan Paser yang merupakan kabupaten di sekitar IKN kita akan minta BMKG siaga dan jika perlu lakukan modifikasi cuaca bukan hanya di kawasan inti IKN tetapi di kabupaten/kota sekitar IKN," kata Juru Bicara TKN Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024 lalu itu.

Akhir pekan lalu, terpantau ada 57 titik, naik ketimbang sehari sebelumnya yang hanya delapan titik.
"Kewaspadaan tersebut antara lain tidak melakukan pembakaran saat mengelola lahan maupun membuka lahan, tidak membuang puntung rokok di lahan kering," kata Koordinator Bidang Data dan Informasi Stasiun Kelas I SAMS Sepinggan BMKG Balikpapan Diyan Novrida di Balikpapan.

Kewaspadaan perlu dilakukan karena sejumlah kawasan masih mengalami cuaca panas dalam beberapa hari berturut-turut, sehingga hal ini menyebabkan dahan, ranting, daun mengering, dan suhu permukaan memanas yang rawan terjadi kebakaran.

Sedangkan 57 titik panas yang terpantau pada Sabtu, 31 Agustus 2024 mulai pukul 01.00-24.00 Wita tersebut tersebar di enam kabupaten, yakni Mahakam Ulu 32 titik, Berau 11 titik, Kutai Kartanegara (7), Kutai Timur (1), Kutai Barat (4), dan Kabupaten Paser terpantau dua titik panas.

Hasil pantauan titik panas pun langsung disampaikan ke pihak terkait seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Manggala Agni, Masyarakat Peduli Api, Dinas Penyelamatan dan Pemadaman Kebakaran baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota untuk dilakukan tindakan lebih lanjut.

Di Mahakam Ulu terpantau 32 titik tersebar pada tiga kecamatan, yakni Kecamatan Long Apari terdeteksi 14 titik, Long Bagun 1 titik, dan Kecamatan Long Pahangai terdeteksi 17 titik panas dengan tingkat kepercayaan sedang dan tinggi.

Di Kabupaten Berau 11 titik tersebar di tiga kecamatan yaitu Kecamatan Kelay tiga titik, Kecamatan Sambaliung dua titik, dan Kecamatan Segah enam titik, semuanya memiliki tingkat kepercayaan menengah.

Di Kabupaten Kutai Kartanegara terdapat tujuh titik, tersebar pada empat kecamatan yakni Kecamatan Muara Kaman satu, Kota Bangun satu, Muara Muntai tiga, dan Muara Wis empat dengan tingkat kepercayaan menengah.sinpo