Bawaslu Tegaskan Desain Pengawasan di Pilkada Bakal Adaptasi dengan Situasi
SinPo.id - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI menyatakan desain pengawasan lembaga ini untuk Pilkada serentak 2024 akan beradaptasi dengan situasi.
Anggota Bawaslu RI Lolly Suhenty menyebut, jajaran di daerah menjadi garda terdepan sehingga perlu perhatian dalam situasi-situasi khusus.
Terlebih, kata dia, perihal kerawanan untuk Pilkada nantinya akan dibedah langsung lewat Indeks Kerawanan Pemilihan (IKP) yang jadi early warning system bagi Bawaslu. Sebab, dia menekankan kacamata semua pihak harus bergeser dari Pemilu menjadi Pilkada.
"Tidak semua memiliki akses yang cukup, kita ke daerah terpencil bisa dihadapkan langsung kesulitan akses aplikasi, akses lintas. Maka pengawasan Bawaslu harus perhatikan geografis Indonesia dia tidak boleh timpang," kata Lolly dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 24 Agustus 2024.
Lolly berujar, jika semua pihak terkoneksi dengan baik maka kolaborasi bisa menjaga demokrasi. Walaupun peristiwa itu ada di daerah terpencil, seperti di kota jauh dari jangkauan.
"Cara penganggaran pun kita tidak boleh hanya memandang wilayah daratan tapi juga kepulauan, maritim, bahari kalau tidak ya tidak jalan. Maka desain pengawasan Bawaslu beradaptasi dengan situasi lokal," tuturnya.
Lebih lanjut, Lolly berharap, setiap individu merupakan aktor penggerak dan pejuang demokrasi. Oleh karenanya, dia meminta agar semua pihak membantu Bawaslu untuk melakukan edukasi kepada publik untuk menjauhi pelanggaran, melakukan semuanya sesuai dengan aturan Undang-Undang.
"Melakukan edukasi kepada publik sekuat-kuatnya harus dilakukan karena keterbatasan Bawaslu tidak boleh membuat pengawasan lumpuh. Jadi memang menuntut aktifnya masyarakat untuk sama-sama," tandasnya.