AMONIA HIJAU HYBRID

Pupuk Indonesia Kembangkan Proyek Amonia Hijau Hybrid Pertama di Dunia

Laporan: Galuh Ratnatika
Jumat, 23 Agustus 2024 | 20:44 WIB
Logo PT Pupuk Indonesia (SinPo.id/ Dok. Pupuk Indonesia)
Logo PT Pupuk Indonesia (SinPo.id/ Dok. Pupuk Indonesia)

SinPo.id - PT Pupuk Indonesia (Persero) akan mengembangkan proyek amonia hijau hybrid pertama di dunia. Langkah tersebut diambil sebagai upaya untuk mencapai pertumbuhan berkelanjutan.

Untuk mengembangkan proyek tersebut, Pupuk Indonesia menjalin kerja sama dengan dua korporasi asal Jepang, yakni ITOCHU Corporation (ITOCHU) dan Toyo Engineering Corporation (TOYO).

Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi menjelaskan kerja sama antara ketiga perusahaan itu akan menjadi langkah penting dalam mendorong industrialisasi di dalam negeri, khususnya pengembangan green ammonia yang dinilai akan berdampak terhadap perekonomian nasional.

“Dalam Project GAIA, Pupuk Indonesia akan memproduksi amonia hijau menggunakan pabrik amonia yang teknologi prosesnya dirancang dan dibangun oleh TOYO pada tahun 2000-an lalu," kata Rahmad, dalam keterangan persnya, Jumat 23 Agustus 2024.

"Amonia hijau ini kemudian akan dipasok kepada ITOCHU sebagai bahan baku marine fuel, sehingga membentuk sebuah value chain yang komprehensif, sekaligus menjadi yang pertama di Indonesia dan dunia,” lanjutnya.

Produksi amonia hijau sendiri akan didukung oleh instalasi teknologi electrolyzer pada pabrik pupuk. Teknologi tersebut berfungsi untuk mendapatkan unsur hidrogen dari senyawa air, dengan sumber energi untuk proses elektrolisis air yang berasal dari sumber energi terbarukan.

Hidrogen yang dihasilkan dalam proses tersebut kemudian direaksikan dengan nitrogen untuk kemudian menjadi amonia. Namin proses ini tidak menghasilkan jejak karbon sama sekali, sehingga disebut juga dengan amonia hijau.

Selain itu, proyek ini telah dipilih oleh Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang (METI) sebagai salah satu proyek dalam Global South Future-Oriented Co-Creation Business Expense Subsidy.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI