Pengamat Ungkap Bulan-Bulan Favorit Teroris Lakukan Aksi Bom Bunuh Diri

Laporan: Firdausi
Minggu, 11 Agustus 2024 | 12:53 WIB
Ilustrasi teroris (SinPo.id/Netgo)
Ilustrasi teroris (SinPo.id/Netgo)

SinPo.id - Pengamat intelijen dan terorisme, Stanislaus Riyanta mengungkap bulan favorit para teroris melakukan aksi terornya atau aksi bom bunuh diri, yaitu di bulan Januari, Agustus, Desember, dan Ramadan. 

Di bulan Januari dan Desember, kata Stanislaus, biasanya mereka melakukan aksi teror di momen saat perayaan natal dan tahun baru. 

"Di bulan Januari kelompok teroris sebagai bentuk memusuhi kelompok lain yang berbeda terutama pada saat natal dan tahun baru," kata Stanislaus saat dihubungi SinPo.id, Minggu, 11 Agustus 2024 

Begitu pula di bulan Agustus, yang merupakan momentum yang tepat bagi jaringan teroris untuk melakukan aksinya terhadap negara.  

"Agustus salah satu waktu favorit teroris untuk beraksi sebagai simbol perlawanan terhadap negara," ungkapnya. 

Selain itu, lanjut Stanislaus, di bulan Ramadan juga adalah bulan favorit melakukan aksi teror, mengingat di bulan ini pernah ada perintah teror dari pimpinan ISIS dengan dalih pahala dilipatgandakan. 

"Selain itu juga pada saat bulan puasa, mengingat pernah ada perintah dari petinggi isis untuk melakukan aksi pada bulan puasa dengan dalih pahalanya dilipatgandakan," tegasnya. 

Seperti diketahui, Densus 88 Antiteror menangkap terduga pelaku teroris berinisial HOK di Batu, Malang, Jawa Timur. Pelaku yang merupakan seorang pelajar berusia 19 tahun itu ditangkap, Rabu, 31 Juli 2024.     

Dari hasil pendalaman, pelaku diduga hendak melakukan aksi teror bom bunuh diri dengan menggunakan bahan peledak jenis triaceton troperoxidre (TATP). Rencananya bom tersebut akan diledakkan di dua tempat ibadah di Malang, Jawa Timur.

Tak berselang lama, Polri kembali menangkap dua teroris di Jakarta Barat berinisial RJ dan AM pada Selasa, 6 Agustus 2024. udah merakit bahan beledak untuk digunakan dalam aksi teror.  

Dua pelaku teroris tersebut merupakan pendukung Daulah Islamiyah atau ISIS. Merela juga telah merakit bom untuk diledakkan.  

BERITALAINNYA
BERITATERKINI