PENJUALAN BUNGA

Kebutuhan Bunga Meningkat, Pemprov Sinergi dengan Daerah Sekitar Jakarta

Laporan: Sigit Nuryadin
Rabu, 07 Agustus 2024 | 20:29 WIB
Ilustrasi bunga (SinPo.id/ Pixabay)
Ilustrasi bunga (SinPo.id/ Pixabay)

SinPo.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI menyebut kebutuhan bunga warga Jakarta semakin tinggi dan meningkat. Hal itu disebabkan lantaran tren memberikan bunga sebagai bentuk ekspresi perasaan pada orang lain.

"Harga-harga tertentu ada fluktuasinya, Jumat itu pasti harga tinggi karena orang butuh bunga di Sabtu dan Minggu untuk pernikahan, acara-acara jatuhnya di hari libur," kata Kepala Dinas KPKP DKI Jakarta Suharini Eliawati, Rabu, 7 Agustus 2024.

Menurut Suharini, bunga juga kini menjadi tanda kehadiran seseorang di acara-acara tertentu seperti pernikahan. Misalnya, orang tersebut berhalangan hadir.

"Saat ini banyak kalau, misalnya, tidak datang ke kawinan, bukan kasih uang tetapi kasih bunga. Seperti tanda kehadiran. Saya yakin kita punya potensi yang sangat luar biasa," ungkap dia.

Dia berujar, Pemprov DKI saat ini membangun sinergi dengan daerah-daerah sekitar Jakarta. Bahkan, wilayah pemasok seperti Ambarawa di Jawa Tengah dan Malang di Jawa Timur, salah satunya demi menjaga suplai bunga. 

Suharini pun membeberkan sebagian besar bunga sedap malam didapatkan dari pemasok kawasan Ambarawa, sementara mawar sebagian besar dari Malang.

"Ada intervensi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menjahit bagaimana kebutuhan itu supaya mereka mendapatkan kepastian pasokan, itu yang harus kita bersama-sama," ujar Suharini. sinpo

Komentar: