Unjuk Rasa Akibat Krisis Ekonomi di Nigeria Berujung Bentrok, Tewaskan Sembilan Orang

Laporan: Galuh Ratnatika
Minggu, 04 Agustus 2024 | 10:17 WIB
Bentrokan Antara Pengunjuk Rasa dan Pasukan Keamanan di Nigeria Tewaskan Sembilan Orang (SinPo.id/AP)
Bentrokan Antara Pengunjuk Rasa dan Pasukan Keamanan di Nigeria Tewaskan Sembilan Orang (SinPo.id/AP)

SinPo.id - Kelompok Hak Asasi Manusia Nigeria mengatakan, bentrokan antara pasukan keamanan Nigeria dan para pengunjuk rasa yang memprotes masalah krisis ekonomi di negara itu telah menewaskan sedikitnya sembilan orang, termasuk di antaranya seorang polisi.

Menurut pihak berwenang, empat di antara sembilan korban tersebut tewas akibat ledakan bom di tengah kerumunan pengunjuk rasa di negara bagian Borno di timur laut yang dilanda konflik, pada Kamis lalu.

Menanggapi bentrokan tersebut, kepala pertahanan Nigeria Jenderal Christopher Musa mengatakan, pasukan militer akan ikut campur jika terdapat penjarahan dan perusakan properti publik.

"Kami tidak akan menyerah dan membiarkan negara ini dihancurkan," kata Musa, dilansir dari Fox News, Minggu, 4 Agustus 2024.

Pihak kepolisian mengatakan, lebih dari 400 pengunjuk rasa telah ditangkap. Bahkan jam malam juga diberlakukan di lima negara bagian utara setelah adanya penjarahan properti pemerintah dan publik. Tetapi pengunjuk rasa menentang jam malam di beberapa tempat, yang mengakibatkan penangkapan dan bentrokan dengan polisi.

Sementara kepala polisi nasional Kayode Egbetokun mengatakan, kepolisian Nigeria saat ini dalam keadaan siaga merah dan mungkin akan mencari bantuan militer.

Diketahui, aksi unjuk rasa tersebut dipicu oleh masalah kekurangan pangan dan indikasi adanya pejabat yang korupsi di negara tersebut. Pasalnya, Nigeria memiliki beberapa orang termiskin dan paling lapar di dunia meskipun menjadi salah satu produsen minyak teratas di benua Afrika.

Krisis biaya hidup yang terburuk dalam satu generasi tersebut dipicu oleh inflasi yang melonjak hingga mencapai titik tertinggi dalam 28 tahun akibat kebijakan ekonomi pemerintah yang mendorong mata uang lokal ke rekor terendah terhadap dolar.

Oleh karena itu, masyarakat Nigeria menuntut adanya pemulihan subsidi gas dan listrik sebagai bagian dari upaya reformasi ekonomi, agar tak ada lagi penduduk yang kelaparan.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI