Mahasiswa yang Berunjuk Rasa di Bangladesh Diserang Secara Brutal

SinPo.id - Mahasiswa di universitas dan perguruan tinggi di Bangladesh mengatakan mereka diserang secara brutal ketika sedang berunjuk rasa dengan damai, hingga akhirnya berujung pada bentrokan.
Bahkan banyak orang-orang tak bersalah ikut terbunuh dalam perjalanan mereka untuk membeli bahan makanan.
Mahasiswa menuduh anggota serikat mahasiswa yang didukung pemerintah, yakni Liga Chhatra, menyerang secara brutal dan melukai para pengunjuk rasa di universitas.
"Kami memprotes kuota secara damai, tetapi Liga Chhatra menyergap kami," kata Riyaz, seorang mahasiswa dari sebuah universitas di ibu kota Dhaka, yang nama aslinya disamarkan. Dilansir dari ABC, Rabu 24 Juli 2024.
Ia juga mengklaim media di negara itu menolak melaporkan tingkat kematian dan cedera sebenarnya selama bentrokan terjadi. Menurutnya, semua media di Bangladesh berpihak pada pemerintah.
"Kami sangat membutuhkan media internasional untuk mengawasi kami, karena jurnalis negara kami berada di pihak pemerintah," ungkapnya.
"Pada 17 Juli, mahasiswa Universitas Jahangirnagar yang terluka dibawa ke rumah sakit dengan ambulans. Polisi menghentikannya di tengah jalan, membuka pintu dan mulai memukuli mahasiswa yang terluka dengan tongkat," lanjutnya.
Sementara itu, mahasiswa lain yang ingin menggunakan nama samaran Hasan mengatakan, Perdana Menteri Sheikh Hasina telah menjelek-jelekkan mahasiswa yang berunjuk rasa, dan menyamakan mereka dengan para pengkhianat.
"Dia mengejek kami dengan memanggil kami 'Razakars', sebuah kata yang hanya digunakan untuk penjahat perang tahun 1971," kata Hasan.
"Kami berunjuk rasa dengan meneriakkan slogan-slogan, dan Liga Chhatra membalas dengan slogan-slogan, mengatakan kami tidak diizinkan di Bangladesh. Kemudian mereka menyerang kami dengan tongkat bambu, beberapa mahasiswa terluka parah dan harus meninggalkan protes untuk menyelamatkan nyawa mereka sendiri," jelasnya.
Tak hanya itu, serangan yang terburuk diterima oleh mahasiswa di Universitas Jahangirnagar. Pasalnya, para mahasiwa Jahangirnagar diserang di asrama mereka bahkan ketika tidak sedang berunjuk rasa.