Kemenag: Jamaah Haji yang Masih Dirawat di RS Saudi jadi Tanggung Jawab Pemerintah

Laporan: Tio Pirnando
Senin, 22 Juli 2024 | 12:01 WIB
Ilustrasi jemaah haji asal Indonesia. (SinPo.id/Kemenag)
Ilustrasi jemaah haji asal Indonesia. (SinPo.id/Kemenag)

SinPo.id - Anggota Media Center Kementerian Agama (Kemenag) Widi Dwinanda memastikan, jemaah haji asal Indonesia yang masih dirawat di Arab Saudi, masih tanggung jawab pemerintah.

"Semua jemaah haji yang masih dirawat di RSAS (Rumah Sakit Arab Saudi) tetap menjadi tanggung jawab Pemerintah Indonesia hingga jemaah dapat kembali ke Indonesia," kata Widi dalam keterangannya, Senin, 22 Juli 2024.

Widi menjelaskan, selama 55 hari operasional penyelenggaraan haji di Makkah atau sejak 20 Mei hingga 13 Juli 2024, Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah telah melayani 2.771 jemaah haji dengan berbagai kondisi kesehatan, baik rawat jalan maupun rawat inap.

"Sebanyak 1.308 jemaah di antaranya dirujuk ke Rumah Sakit Arab Saudi untuk penanganan lebih lanjut," terang Widi.

Kendati telah menutup layanan operasionalnya, KKHI masih menyiagakan ruang IGD sebagai tempat transit bagi pasien setelah menjalani perawatan di RSAS hingga 23 Juli 2024.

KKHI Makkah juga telah menyiapkan tim advance untuk menjalankan program visitasi bagi jemaah haji yang masih dirawat di RSAS hingga tanggal yang sama.

"Pemantauan dan visitasi jemaah yang masih dirawat di RSAS akan terus dilakukan sampai semua petugas kembali ke Tanah Air," ujarnya.

Jemaah haji yang masih dirawat di RSAS dan belum bisa kembali ke tanah air hingga proses pemulangan sudah berakhir, akan dilaporkan ke Kantor Urusan Haji (KUH) Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah. Selanjutnya, diserahterimakan kepada KJRI di Jeddah untuk melakukan pemantauan jemaah di RSAS.

KKHI Makkah, kata Widi, telah melakukan Tanazul dan Evakuasi sebanyak 164 jemaah dengan rincian, 12 jemaah dievakuasi ke Bandara Jeddah, 4 jemaah ke Bandara Madinah, dan 77 jemaah dievakuasi ke KKHI Madinah. Selain itu, sebanyak tiga jemaah di Tanazul akhir dan sebanyak 68 jemaah di Tanazul awal.

Selain itu, operasional pelayanan kesehatan di 11 sektor oleh Tim Emergency Medical Sector (TEMS) dan pelayanan kesehatan di kelompok terbang (kloter) oleh Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) juga telah berakhir.

Pelayanan kesehatan di sektor telah melakukan deteksi dini kepada 30.751 jemaah, emergency response terhadap 1.013 jemaah, melakukan rujukan ke KKHI Makkah sebanyak 178 pasien.

"Untuk pelayanan kesehatan di kloter dilakukan oleh 1.643 orang Tenaga Kesehatan Haji Indonesia (TKHI), terdiri dari 550 dokter dan 1.093 perawat) yang berasal. Mereka tergabung dalam 550 kloter," ucapnya

Secara keseluruhan, terang Widi, tenaga kesehatan di kloter telah melakukan pelayanan kesehatan rawat jalan kepada 132.946 jemaah, serta telah merujuk sebanyak 35 jemaah kepada klinik sektor, 461 jemaah ke KKHI Makkah, dan 398 jemaah ke RSAS.

Saat ini, operasional pemulangan jemaah haji ke Tanah Air masih berlangsung. Hingga 19 Juli 2024 pukul 21.00 Waktu Arab Saudi atau 20 Juli 2024 pukul. 01.00 Waktu Indonesia Barat, jemaah haji dan petugas yang telah diterbangkan ke Tanah Air berjumlah 202.245 orang. Mereka tergabung dalam 516 kelompok terbang (kloter).sinpo

Komentar: