DPR Minta Tindakan Anarkis OPM Disikapi dengan Penegakan Hukum yang Tegas

Laporan: Galuh Ratnatika
Jumat, 19 Juli 2024 | 09:25 WIB
Ketua DPR RI Puan Maharani. (SinPo.id/Dok. DPR RI)
Ketua DPR RI Puan Maharani. (SinPo.id/Dok. DPR RI)

SinPo.id - Ketua DPR RI Puan Maharani, mengatakan tindakan anarkis yang dilakukan oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM) selama ini, harus disikapi dengan penegakan hukum yang tegas. Namun tetap mengedepankan sisi humanis.

Pasalnya, permasalahan terkait OMP terus berulang, mereka bahkan semakin anarkis karena sering merusak fasilitas umum hingga menyerang aparat keamanan. Sehingga perlu adanya pendekatan sosial budaya untuk merangkul masyarakat agar tidak terjadi kesalahpahaman.

“Pemerintah harus segera ambil langkah tegas yang komperhensif dalam menyelesaikan permasalahan di Papua ini mengingat kejadian terus berulang. Tapi pendekatan humanis tetap harus diperhatikan,” kata Puan, dalam keterangan tertulisnya, Jumat 19 Juli 2024.

Ia juga meminta personel TNI-Polri untuk memastikan keamanan dan kondusivitas di Puncak Jaya pasca terjadinya kerusuhan, serta mendorong optimalisasi kolaborasi dan kekompakan personel TNI-Polri dalam menyelesaikan konflik di Papua.

Di samping itu, Puan juga mengecam aksi kelompok OPM yang membakar gedung SMP Negeri di Kampung Borban, Distrik Okbab, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan, pekan lalu. Menurutnya, tindakan tersebut tidak dapat ditolerir.

“Aksi anarkis OPM harus dihentikan karena kekerasan dan teror yang mereka lakukan tidak hanya merugikan masyarakat sipil, tetapi juga menghambat pembangunan di Papua. Masa depan anak-anak di Papua sebagai generasi penerus menjadi taruhannya,” tegasnya.

Oleh karena itu, pemerintah Pemerintah dan aparat diminta untuk bisa memastikan keamanan dan keselamatan anak-anak di Bumi Cenderawasih tersebut, agar terhindar dari bentuk-bentuk intimidasi dan teror. 

Pemerintah juga diminta untuk segera menyiapkan sarana pendidikan sementara bagi anak-anak di Distrik Okbab Pegunungan Bintang yang sekolahnya dibakar. Apalagi anak-anak di Kampung Borban diketahui sangat antusias belajar.

“Siapkan sekolah darurat yang memadai untuk anak-anak tetap bisa belajar. Jangan menunggu gedung sekolah selesai dibangun kembali. Pastikan juga sekolah-sekolah di Papua terjamin keamanannya,” pungkasnya.sinpo

Komentar: