LUMPUH POLIO

Dinkes DKI: Lumpuh Polio Belum Bisa Diobati

Laporan: Sigit Nuryadin
Kamis, 18 Juli 2024 | 19:23 WIB
Ilustrasi polio (SinPo.id/ Pixabay)
Ilustrasi polio (SinPo.id/ Pixabay)

SinPo.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta menyatakan kelumpuhan akibat infeksi polio sampat saat ini belum bisa diobati. Oleh sebab itu, cara terbaik hadapi infeksi polio ini dengan mencegah jangan sampai sakit.

Hal itu disampaikan Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinkes DKI Jakarta Budi Setiawan dalam seminar daring bertajuk 'Strategi Pelaksanaan PIN Polio DKI Jakarta 2024' pada Kamis, 18 Juli 2024.

"Sampai sekarang belum bisa diobati kelumpuhan penderita. Hanya bisa dicegah sebelum sakit, kalau sakit jangan sampai berat atau kalau berat jangan sampai meninggal," ujarnya.

Pencegahan paling efektif, kata dia, dengan imunisasi polio berupa vaksin tetes empat kali dan dua kali polio suntik lengkap.

Menurut dia, Polio merupakan penyakit yang menyerang sistem saraf dan disebabkan virus. Virus polio yang masuk ke dalam tubuh kemudian berkembang di dalam saluran pencernaan. Kemudian, saat daya tahan tubuh belum terbentuk atau walau daya tahan tubuh baik tapi tidak dilakukan imunisasi, maka virus memiliki potensi tinggi masuk ke sistem saraf.

"Masa virus itu masuk ke tubuh hingga munculnya suatu gejala kelumpuhan biasanya satu hingga tiga minggu pertama. Perhatikan perubahan aktivitas anak apalagi yang membutuhkan pergerakan besar," ungkap dia.

Lebih jauh, Budi mengungkapkan, sekitar 90 persen orang yang terjangkit dengan virus polio tidak memberikan gejala atau tidak ada tanda apa-apa atau bahkan gejalanya seperti flu biasa yakni demam, batuk, pilek, diare sedikit, mual, dan muntah.

"Tanda dan gejala yang klasik yaitu kelumpuhan yang tiba-tiba terutama di separuh badan bagian bawah atau kaki, maka gejala sisanya akan diderita pasien seumur hidup," tutur Budi. 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI