Jokowi Terima Penghargaan Order of Zayed dari Presiden UEA
SinPo.id - Presiden Joko Widodo menerima penghargaan sipil tertinggi atau Order of Zayed dari Presiden Uni Emirat Arab (UEA) Muhammad bin Zayed (MBZ). Penghargaan itu diterima langsung oleh Jokowi dalam kunjungan kenegaraan ke UAE.
Penghargaan tersebut diberikan sebagai pengakuan atas upaya Presiden Jokowi dalam memperkuat dan mempererat hubungan kedua negara, serta meningkatkan kerja sama bilateral selama masa jabatannya.
"Di dalam kunjungan kenegaraan ini, Bapak Presiden juga telah menerima tanda jasa kehormatan Order of Zayed dari Presiden PEA," kata Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi dalam keterangan melalui saluran YouTube Sekretariat Presiden, Kamis, 18 Juli 2024.
Order of Zayed adalah penghargaan sipil tertinggi dari Persatuan Emirat Arab yang diberikan kepada para pemimpin dunia dan kepala negara.
Penghargaan ini pernah diterima tokoh dunia lainnya, seperti Xi Jinping dari Tiongkok, Narendra Modi dari India, Vladimir Putin dari Rusia, dan Presiden RI terpilih Prabowo Subianto.
"Order of Zayed merupakan penghargaan sipil tertinggi dari PEA untuk tokoh-tokoh dunia," kata Retno.
Dikutip dari situs web Setkab, MBZ menyatakan, ini merupakan bukti penghargaan pribadi atas upaya berharga Jokowi dalam memajukan hubungan PEA-Indonesia. MBZ juga serta menyampaikan harapan agar Jokowi senantiasa sehat dan rakyat Indonesia makin maju dan sejahtera.
Jokowi pun mengapresiasi MBZ dan menyatakan rasa bangganya atas penerimaan penghargaan Order of Zayed.
Penghargaan tersebut mencerminkan hubungan istimewa antara Indonesia dan PEA, serta mengusung nama mendiang Sheikh Zayed, tokoh inspiratif global dengan warisan nilai-nilai kemanusiaan yang abadi.
Dalam kesempatan terpisah, MBZ memberikan penghargaan Order of the Union kepada Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan sebagai apresiasi atas upayanya memperkuat hubungan strategis antara PEA dan Indonesia.
Dalam kunjungan ke PEA, Luhut mendampingi Jokowi dalam pertemuan bilateral, khususnya dalam diskusi terkait investasi dan pembangunan infrastruktur, seperti proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dan pengembangan industri bahan baku nikel.