Anggota DPR Minta Pemerintah Waspadai Harga Komoditas Unggulan Anjlok
SinPo.id - Anggota Komisi XI DPR RI Anis Byarwati, meminta pemerintah untuk mewaspadai harga komoditas unggulan seperti harga CPO, mineral, dan batubara anjlok sehingga berpotensi menyebabkan efek domino.
"Turunnya harga komoditas unggulan tersebut, berdampak terhadap penerimaan negara (Pajak dan PNBP). Seperti tergambar dalam realisasi pendapatan negara semester I tahun 2024 sebesar Rp1.320,73 triliun atau 47,1 persen terhadap APBN 2024," kata Anis, dalam keterangan persnya dikutip pada Kamis, 18 Juli 2024.
"Kinerja penerimaan negara tersebut terkontraksi 6,2 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2023," lanjutnya.
Ia menjelaskan, imbas dari turunnya harga komoditas unggulan juga terasa pada sektor perpajakan. Penerimaan perpajakan semester I tahun 2024 mencapai Rp1.028 triliun atau 44,5 persen terhadap APBN 2024. Sehingga kinerja perpajakan tersebut terkontraksi 7,0 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Hal itu menunjukkan bahwa penerimaan negara masih sangat bergantung pada harga komoditas. Tentunya pemerintah sudah harus mengantisipasi, dengan menyusun exit strategy dari dampak moderasi komoditas.
"Sebab, penurunan harga komoditas sangat sensitif terhadap penerimaan negara. Kita berharap hingga akhir tahun 2024, penerimaan negara bisa sesuai dengan target yang sudah ditetapkan dalam APBN 2024," jelasnya.
Di samping itu, Anis juga mengingatkan pemerintah agar tetap konsisten menjalankan prinsip efisiensi dan efektifitas anggaran yang menghasilkan anggaran berkualitas (spending better). Karena masih rendahnya penyerapan belanja sejumlah K/L yang dibawah angka 30 lersen, perlu mendapat perhatian.
"Kita ingin memastikan bahwa setiap rupiah belanja pemerintah fokus untuk mendukung peningkatan kualitas SDM yang terampil, penghapusan kemiskinan ekstrem, penurunan prevelansi stunting, percepatan pembangunan infrastruktur pendukung dan pelayanan dasar bidang Kesehatan dan pendidikan," tandasnya.