Biden Umumkan Paket Bantuan Militer Baru Senilai USD 225 Juta untuk Ukraina

Laporan: Khaerul Anam
Sabtu, 13 Juli 2024 | 06:43 WIB
Presiden AS Joe Biden dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy (SinPo.id/AP)
Presiden AS Joe Biden dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy (SinPo.id/AP)

SinPo.id - Presiden AS Joe Biden mengumumkan paket bantuan militer baru bernilai signifikan untuk Ukraina pada KTT NATO di Washington, Kamis, 11 Juli 2024.

Biden mengumumkan paket senilai USD 225 juta itu dalam pertemuan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.

“Hari ini saya dengan bangga mengumumkan paket bantuan keamanan baru untuk Ukraina. Ini akan merupakan paket kedelapan yang saya otorisasi sejak kami menandatangani legislasi keamanan nasional,” kata Biden.

Paket Otoritas Pengeluaran Presiden (Presidential Drawdown Authority) itu akan mencakup kemampuan untuk membantu Ukraina mengusir pasukan Rusia.

Diantara bantuan itu terdapat sebuah baterai rudal Patriot, amunisi untuk Sistem Rudal Darat-ke-Udara Canggih Nasional (NASAMS); rudal antipesawat Stinger; amunisi untuk Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS); serta peluru artileri 155 milimeter dan 105 milimeter.

Zelenskyy berterima kasih kepada Biden dan menambahkan bahwa Ukraina juga memerlukan beberapa “langkah cepat ... untuk mencabut pembatasan bagi tentara Ukraina kami.” Ia mengacu pada restriksi yang diberlakukan AS terhadap penggunaan senjatanya.

Pada hari Rabu, 10 Juli Zelenskyy menyatakan optimismenya bahwa pasukannya akan diberi lebih banyak keleluasaan untuk menggunakan senjata yang dipasok Barat untuk menyerang target-target Rusia. Hal tersebut telah diminta para pejabat Ukraina agar pasukan mereka dapat lebih baik lagi membela diri dari invasi Rusia.

Sewaktu Zelenskyy mengunjungi gedung Kongres AS, Capitol Hill, di Washington, untuk bertemu dengan para pemimpin Kongres, VOA menanyainya apakah semua restriksi terhadap militer Ukraina akan dicabut. “Kami meyakininya,” kata Zelenskyy.

Pembicaraan Zelenskyy di sela-sela KTT NATO itu mencakup sesi dengan Ketua DPR Mike Johnson dan pemimpin fraksi minoritas di DPR Hakeem Jeffries.

“Saya jelaskan bahwa keinginan Kongres adalah memberi mereka fleksibilitas untuk menggunakan senjata dan bantuan yang dikirim untuk melancarkan perang sesuai keinginan mereka,” kata Johnson kepada VOA. “Saya percaya inilah yang dimaksudkan oleh Kongres.”

BERITALAINNYA
BERITATERKINI