Rudal Rusia Hantam Rumah Sakit Anak di Ukraina, PM India: Kematian Anak-Anak Itu Sangat Menyakitkan

Laporan: Galuh Ratnatika
Rabu, 10 Juli 2024 | 10:35 WIB
Pertemuan PM India Modi dengan Presiden Rusia Pladimir Putin (SinPo.id/Reuters)
Pertemuan PM India Modi dengan Presiden Rusia Pladimir Putin (SinPo.id/Reuters)

SinPo.id - Perdana Menteri India, Narendra Modi, memberitahu Presiden Rusia Vladimir Putin bahwa kematian anak-anak yang tidak bersalah itu menyakitkan dan mengerikan. Pernyataan tersebut ia sampaikan sehari setelah rudal Rusia menghantam rumah sakit anak di Kyiv.

Pernyataan tajam itu merupakan teguran tersirat kepada presiden Rusia, yang beberapa saat sebelumnya telah menyambutnya di Kremlin dengan pernyataan hangat tentang pentingnya hubungan strategis antara kedua negara.

"Baik itu perang, konflik, atau serangan teroris, siapa pun yang percaya pada kemanusiaan, akan merasa sedih ketika ada korban jiwa. Tetapi bahkan dalam hal itu, ketika anak-anak yang tidak bersalah terbunuh, hati mereka berdarah dan rasa sakit itu sangat mengerikan," kata Modi, dilansir dari ABC, Rabu, 10 Juli 2024.

Ini bukan pertama kalinya Modi mengkritik Rusia atas tindakannya di Ukraina. Sebelumnya, pada September 2022, ia juga memberitahu Putin bahwa era saat ini bukanlah era perang. Namun Putin menganggap hal itu sebagai sebuah kekhawatiran.

Meski demikian, India tidak mengutuk invasi Rusia dan telah mengambil kesempatan untuk membeli minyak Rusia dalam jumlah besar setelah sanksi menghancurkan perdagangan Moskow dengan Barat.

Dengan demikian, India menjadi mitra yang sangat penting, baik secara ekonomi maupun diplomatik, karena Moskow berusaha menunjukkan bahwa upaya Barat untuk mengisolasinya telah gagal.

Sebelumnya, Ukraina mengatakan telah menemukan pecahan rudal jelajah Kh-101 Rusia di rumah sakit anak di Kyiv yang terkena dampak serangan. Bahkan misi hak asasi manusia PBB juga mengatakan bahwa kemungkinan besar rumah sakit tersebut terkena serangan langsung dari rudal Rusia.

"Analisis rekaman video dan penilaian yang dilakukan di lokasi kejadian menunjukkan kemungkinan besar rumah sakit anak-anak tersebut mengalami serangan langsung," kata kepala Misi Pemantauan Hak Asasi Manusia PBB di Ukraina.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI