Turis Spanyol Tewas Terinjak Gajah di Afsel

Laporan: Tim Redaksi
Rabu, 10 Juli 2024 | 04:30 WIB
Gajah (voa indonesia)
Gajah (voa indonesia)

SinPo.id -  Seorang wisatawan asal Spanyol tewas terinjak gajah saat ia turun dari kendaraannya untuk mengambil foto sekawanan kecil hewan tersebut di sebuah taman terkenal di Afrika Selatan, menurut pihak berwenang pada Selasa 9 Juli 2024.

Pria berusia 43 tahun itu diserang pada Minggu 7 Juli 2024 pagi di Taman Nasional Pilanesberg, sebuah tujuan wisata yang terletak sekitar 200 kilometer barat laut Johannesburg, menurut petugas.

Pria tersebut, tunangannya dan dua perempuan sedang mengendarai kendaraan mereka sendiri di dalam cagar alam ketika mereka melihat tiga ekor gajah dan tiga anak gajah, kata polisi.

“Laporan menunjukkan bahwa pria tersebut menghentikan kendaraannya, turun dan mendekati gajah untuk mengambil gambar,” kata juru bicara kepolisian Sabata Mokgwabone.

"Gajah-gajah tersebut diduga menyerang dan membunuhnya."

Pieter Nel, kepala petugas konservasi di Badan Pertamanan dan Pariwisata Provinsi Barat Laut, menyatakan bahwa induk kawanan gajah itu menyerang karena merasa "gelisah" setelah melihat kedatangan para wisatawan.

Menurutnya, gajah memiliki kecenderungan alami untuk mencoba "melindungi anak-anaknya".

“Banyak wisatawan yang tidak menyadari bahayanya dan tidak menyadari betapa berbahayanya hewan-hewan ini,” katanya kepada AFP. “Banyak wisatawan yang tidak menyadari bahayanya dan tidak menyadari betapa berbahayanya hewan-hewan ini,” katanya kepada AFP.

LIVE

Cari

AFRIKA

Turis Spanyol Tewas Terinjak Gajah di Afrika Selatan

4 jam yang lalu

AFP

Seekor gajah melintasi jalan di Taman Nasional Kruger, Afrika Selatan, Rabu 29 Juli 2020. (Foto: AP)

 Lihat komentar

Seorang wisatawan asal Spanyol tewas terinjak gajah saat ia turun dari kendaraannya untuk mengambil foto sekawanan kecil hewan tersebut di sebuah taman terkenal di Afrika Selatan, menurut pihak berwenang pada Selasa (9/7).

Pria berusia 43 tahun itu diserang pada Minggu (7/7) pagi di Taman Nasional Pilanesberg, sebuah tujuan wisata yang terletak sekitar 200 kilometer barat laut Johannesburg, menurut petugas.

Pria tersebut, tunangannya dan dua perempuan sedang mengendarai kendaraan mereka sendiri di dalam cagar alam ketika mereka melihat tiga ekor gajah dan tiga anak gajah, kata polisi.

“Laporan menunjukkan bahwa pria tersebut menghentikan kendaraannya, turun dan mendekati gajah untuk mengambil gambar,” kata juru bicara kepolisian Sabata Mokgwabone.

Seekor gajah Savanna difoto di Taman Nasional Kruger, Afrika Selatan, pada 4 Maret 2020 ini. (Foto: AP)

"Gajah-gajah tersebut diduga menyerang dan membunuhnya."

Pieter Nel, kepala petugas konservasi di Badan Pertamanan dan Pariwisata Provinsi Barat Laut, menyatakan bahwa induk kawanan gajah itu menyerang karena merasa "gelisah" setelah melihat kedatangan para wisatawan.

Menurutnya, gajah memiliki kecenderungan alami untuk mencoba "melindungi anak-anaknya".

“Banyak wisatawan yang tidak menyadari bahayanya dan tidak menyadari betapa berbahayanya hewan-hewan ini,” katanya kepada AFP. “Banyak wisatawan yang tidak menyadari bahayanya dan tidak menyadari betapa berbahayanya hewan-hewan ini,” katanya kepada AFP.

BACA JUGA:

Batasi Perburuan Liar Badak, Peneliti Afsel Gunakan Teknologi Nuklir

Nel dan Mokgwabone mengatakan korban berasal dari Spanyol.

Polisi mengatakan bahwa rekan-rekan mereka, yang semuanya berasal dari Johannesburg, tidak mengalami cedera. Aparat telah memulai penyelidikan terkait kasus itu.

Serangan gajah sering terjadi di wilayah tersebut. Pada 2021, seorang tersangka pemburu liar tewas dibunuh oleh gajah di Taman Nasional Kruger yang terkenal di Afrika Selatan.

Pada tahun lalu, pihak berwenang setempat melaporkan bahwa 50 orang tewas dan 85 lainnya terluka akibat serangan binatang liar, terutama gajah, di negara tetangga Zimbabwe.

Pilanesberg dan taman-taman lainnya di Afrika Selatan memberikan instruksi kepada pengunjung yang mengemudi melalui cagar alam untuk menutup jendela kendaraan mereka dan tidak turun dari kendaraan. [ah/rs]sinpo

Komentar: