BKSAP DPR Dorong Pengembangan Pariwisata di Wilayah Perbatasan

Laporan: Juven Martua Sitompul
Selasa, 02 Juli 2024 | 19:20 WIB
Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Putu Supadma Rudana. (SinPo.id/Dok. Pribadi)
Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Putu Supadma Rudana. (SinPo.id/Dok. Pribadi)

SinPo.id - Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Putu Supadma Rudana, mendorong upaya pengembangan sektor pariwisata di wilayah perbatasan (cross border tourism). Ini dinilai penting demi menggaungkan pariwisata yang berkelanjutan.

Dia mengatakan Indonesia memiliki destinasi wisata yang unggul dan bagus. Bahkan, kata dia, dari sisi konektivitas Indonesia sudah lebih baik dari negara tetangga. Menurutnya, konsep pariwisata itu memiliki potensi yang besar bagi beberapa provinsi di Indonesia.

"Contohnya Batam yang sudah memiliki konektivitas yang cukup baik dan terus dibangun dengan baik, tinggal menambah frekuensi konektivitas jadwal penyeberangan-nya dan tentu dengan melakukan pembenahan di segala bidang secara berkesinambungan," kata Putu dalam keterangan tertulis, Jakarta, Selasa, 2 Juli 2024.

Dia mencontohkan Batam sebagai zona yang dibangun untuk wilayah perdagangan bebas dan pelabuhan bebas. Namun, wilayah tersebut saat ini berkembang menjadi salah satu destinasi unggul pariwisata dan juga pintu gerbang utama kepariwisataan Indonesia.

Dia mengatakan sejauh ini pintu gerbang pertama dari sisi jumlah wisatawan mancanegara itu daerah Bali. Sebagian besar wisatawan mancanegara masuk ke Bali melalui udara dan laut khususnya kapal pesiar.

Guna mendukung pengembangan pariwisata perbatasan, dia menilai pemerintah perlu membuat peta jalan khusus mengenai pariwisata berkelanjutan. Selain Batam, daerah-daerah yang berpotensi mengembangkan konsep pariwisata antara lain Sulawesi Utara dengan Filipina, hingga Papua dengan Papua Nugini.

"Juga beberapa wilayah perbatasan di pulau Kalimantan yang dekat dengan negara tetangga kita seperti Malaysia dan Brunei," ucap dia.

Dia menilai keberlanjutan dan kesinambungan kepariwisataan bisa dibangun apabila pangsa pasarnya besar dan destinasinya berdekatan. Selain itu, perbatasan yang memiliki keunikan tersendiri bakal memiliki potensi pariwisata.

Untuk itu, dia menuturkan pariwisata berkelanjutan dapat memberikan dampak jangka panjang, baik terhadap lingkungan, sosial, budaya, serta ekonomi untuk masa kini dan masa depan bagi seluruh masyarakat, khususnya masyarakat lokal. Sebab, secara inklusif, wisatawan yang berkunjung akan menghargai adat, budaya dan alam di wilayah destinasi tersebut.

"Tentu hal ini, semata-mata agar pariwisata kita memiliki ketahanan yang baik karena pelaku dan pengembang-nya adalah juga masyarakat lokal yang memahami adat, budaya dan lingkungannya," kata dia.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI