ID FOOD Suarakan Urgensi Swasembada Gula lewat Penerapan Teknologi dan Digitalisasi
SinPo.id - Direktur Utama ID FOOD Sis Apik Wijayanto, menyuarakan urgensi swasembada serta pentingnya upscaling produksi gula melalui penerapan teknologi dan digitalisasi di seluruh tahapan rantai pasok.
Pasalnya, industri gula merupakan lini bisnis terbesar perseroan, di mana pada tahun 2023, lini bisnis gula berkontribusi sebesar 37 persen terhadap keseluruhan pendapatan ID FOOD Group.
“Entitas bisnis ID FOOD sendiri mengelola 7 pabrik di Jawa Barat dan Jawa Timur, dengan lahan yang garapan sebanyak 55 ribu ha baik lahan yang berstatus HGU maupun kemitraan, serta berkontribusi sekitar 270 ribu ton gula setiap tahun," kata Sis Apik, dalam keterangan persnya, dikutip pada Rabu, 26 Juni 2024.
"ID FOOD tahun ini menargetkan produksi gula di angka 296 ribu ton, atau tumbuh 13 persen dibandingkan pencapaian tahun 2023,” lanjutnya.
Selain penting bagi keberlanjutan bisnis perseroan, menurutnya pertumbuhan industri gula juga penting untuk pemenuhan kebutuhan permintaan gula nasional dan regional.
“Gula juga merupakan komoditas pangan strategis yang penting dengan tingkat konsumsi yang terus mengalami pertumbuhan dari tahun ke tahun. Namun angka produksi gula di Indonesia baru dapat memenuhi 66,7 persen jumlah kebutuhan konsumsi gula dalam negeri,” ungkapnya.
Dengan demikian, upaya untuk mewujudkan swasembada gula perlu terus didorong dan disuarakan, terutama di negara-negara regional yang masih mengalami ketergantungan pasokan gula yang tinggi.
Terlebih kata Sis Apik, pemerintah Indonesia saat ini juga semakin serius untuk terwujudnya swasembada gula. Hal itu ditandai dengan diterbitkannya Peraturan Presiden Republik Indonesia (Perpres) Nomor 40 Tahun 2023, tentang Percepatan Swasembada Gula Nasional dan Penyediaan Bioetanol Sebagai Bahan Bakar Nabati (Biofuel).
Oleh karena itu, ID FOOD siap melakukan kolaborasi melalui kerja sama pengembangan, pendistribusian, dan investasi dengan para pelaku usaha pergulaan ASEAN.