Jumlah Jemaah Wafat saat Puncak Haji Turun Dibanding Tahun Lalu

Laporan: Khaerul Anam
Minggu, 23 Juni 2024 | 13:49 WIB
Puncak Haji Armuzna (SinPo.id/Kemenag)
Puncak Haji Armuzna (SinPo.id/Kemenag)

SinPo.id - Jemaah telah menyelesaikan tahapan puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). Tercatat ada sebanyak 40 jemaah haji Indonesia yang wafat pada periode ini. Sebanyak 11 jemaah wafat di Arafah dan 29 jemaah wafat di Mina.

“Jemaah wafat itu, secara keseluruhan ada 40. Dari data itu, terbagi wafat di tenda, pos kesehatan, dan rumah sakit Arab Saudi, baik di Arafah maupun Mina,” ujar Kepala Bidang Kesehatan pada Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH), dr Indro Murwoko, dikutip Minggu, 23 Juni 2024.

Jika dibandingkan dengan data 2023, jumlah jemaah yang wafat pada periode Armuzna tahun ini lebih kecil. Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) mencatat jumlah jemaah wafat periode Armuzna pada 2023 sebanyak 64 orang. Jumlah ini terdiri atas 13 jemaah wafat di Arafah dan 51 orang wafat di Mina.

Indro menjelaskan, jemaah haji Indonesia meninggal di Tanah Suci mendapat penanganan sesuai prosedur. Ketika ada jemaah meninggal, tenaga kesehatan akan membuat Certivicate of Death (COD). 

Setelah itu, petugas akan berkoordinasi dengan kantor maktab atau kantor sektor atau kantor daker untuk melengkapi persyaratan administrasi lainnya, misalnya: surat kesediaan dimakamkan, dan yang lain.

“Setelah administrasi disiapkan, biasanya diserahkan ke Masyariq atau Maktab untuk proses pemulasaraan,” tuturnya.

Sementara itu, sebagaimana dilansir AFP pada 21 Juni 2024, seorang pejabat senior Arab Saudi menyebut ada 1.119 jemaah meninggal dunia sampai dengan puncak haji. Sebagian besar dari jumlah itu adalah jemaah haji asal Mesir.

Dalam keterangan itu disebutkan juga bahwa jemaah wafat banyak yang disebabkan oleh cuaca panas ekstrem. Dari total jemaah yang wafat, 577 di antaranya meninggal pada periode Wukuf di Arafah dan melontar jumrah di Mina.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI