Israel Berlakukan Jeda Harian di Gaza Selatan untuk Fasilitasi Bantuan

Oleh: VOA Indonesia
Minggu, 16 Juni 2024 | 22:43 WIB
Seikat bantuan kemanusiaan untuk Jalur Gaza berlogo World Central (SinPo.id/AP)itchen (SinPo.id
Seikat bantuan kemanusiaan untuk Jalur Gaza berlogo World Central (SinPo.id/AP)itchen (SinPo.id

SinPo.id - Militer Israel mengumumkan pada Minggu, 16 Juni 2024, bahwa mereka akan menerapkan jeda harian dalam operasi militernya di sepanjang jalan utama di Gaza selatan. 

Langkah ini bertujuan untuk memungkinkan lebih banyak bantuan mencapai daerah tersebut. Beberapa organisasi bantuan internasional telah memperingatkan mengenai krisis kemanusiaan yang semakin memburuk.

Namun, pihak militer memastikan bahwa pertempuran di Kota Rafah, tempat Israel menargetkan sisa brigade gerakan militan Islam Hamas, akan terus berlanjut.

Pihak Israel menjelaskan bahwa aktivitas militer akan dihentikan setiap hari dari pukul 08.00 hingga 19.00 waktu setempat (05.00 GMT hingga 16.00 GMT), atau sekitar pukul 12.00 hingga 23.00 WIB, hingga pemberitahuan lebih lanjut.

Penghentian ini berlaku di sepanjang jalan yang menghubungkan Perlintasan Kerem Shalom dengan Jalan Salah al-Din dan kemudian menuju ke utara.

Meskipun tekanan internasional untuk mencapai gencatan senjata semakin meningkat, kesepakatan untuk menghentikan pertempuran masih terasa sulit dicapai, meskipun perang di wilayah Palestina tersebut telah berlangsung lebih dari delapan bulan.

Hizbullah, militan yang didukung Iran di Lebanon, meluncurkan pertempuran kedua melawan Israel, tak lama setelah serangan Hamas pada 7 Oktober yang memicu perang di Gaza. Pertempuran di perbatasan Israel-Lebanon kini terancam menjadi konflik yang lebih luas. Puluhan ribu orang mengungsi di kedua sisi perbatasan.

Sebagai indikasi bahwa pertempuran di Gaza bisa berkepanjangan, pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengumumkan pada Minggu bahwa mereka memperpanjang periode pendanaan untuk hotel dan wisma bagi penduduk yang dievakuasi dari kota-kota perbatasan selatan Israel hingga 15 Agustus.

Hamas memimpin serangan di Israel selatan pada 7 Oktober. Insiden itu menewaskan 1.200 orang dan lebih dari 250 orang disandera, menurut penghitungan Israel. Sementara itu, Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan setidaknya 37.296 warga Palestina tewas dan hampir 85.000 luka-luka dalam serangan balik militer Israel.sinpo

Komentar: