PPATK Harap Satgas Bisa Tekan dan Berantas Judi Online

Laporan: Tio Pirnando
Sabtu, 15 Juni 2024 | 17:42 WIB
Natsir Kongah (Sinpo.id/Tio Pirnando)
Natsir Kongah (Sinpo.id/Tio Pirnando)

SinPo.id -  Koordinator Kehumasan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Natsir Kongah berharap, keberadaan Satuan Tugas (Satgas) Pemberantasan Perjudian Online yang dipimpin  Menko Polhukam Hadi Tjahjanto, dapat berjalan efektif. Sebab, judi online sudah sangat meresahkan di tengah masyarakat. 

"Bapak presiden melalui ketua komite pencegahan pemberantasan tindak pidana pencucian uang dan juga sebagai Menko Polhukam membentuk satgas yang dipimpin Pak Menko Polhukam, harapannya dengan satgas ini tentu penekanan, pencegahan, pemberantasan terkait dengan judi ini bisa lebih efektif dilakukan," kata Natsir dalam diskusi daring, Sabtu 15 Juni 2024. 

Natsir menyampaikan, PPATK sangat resah terhadap akumulasi angka perputaran judi online  yang mengalami peningkatan secara signifikan. Pada 2021, transaksi judi online berada di angka Rp57 triliun, kemudian 2022 melonjak Rp81 triliun, dan menjadi Rp327 triliun di 2023.

Selain itu, laporan transaksi keuangan mencurigakan dari 2022 sampai 2024  juga meningkat drastis. Pada 2022, misalnya, ada sekitar 11.222 laporan transaksi keuangan mencurigakan dan di 2023 ada sekitar 24.850 laporan transaksi keuangan mencurigakan.

"Laporan transaksi keuangan mencurigakan di 2024 mencapai 14.575 sampai hanya dengan Mei," ujarnya.

Dari data yang ada, judi menjadi bagian terbesar dari laporan transaksi keuangan yang mencurigakan yang diterima yakni 32,1 persen, kemudian penipuan berada di angka 25,7 persen dan tindak pidana lain 12,3 persen serta korupsi di 7 persen.

Hingga saat ini, PPATK telah memblokir sebanyak 5.000 rekening yang terlibat dalam transaksi judi online. Natsir juga mengungkapkan bahwa di pelajar, mahasiswa, dan ibu rumah tangga mendominasi pemain judi online yang ada di Indonesia.

"Ini yang cukup mengkhawatirkan buat kita sebagai anak bangsa. Dimana misalnya pendapatan keluarga itu katakanlah 200 ribu per hari kalau 100 ribu nya itu digunakan untuk judi online. Itukan signifikan mengurangi gizi keluarga yang ada," kata Natsir.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI