Survei JJI: Faida Dalam Simulasi Pilkada Jember 2024

Laporan: Tim Redaksi
Sabtu, 15 Juni 2024 | 17:37 WIB
Mantan Bupati Jember, Faida (Sinpo.id/Dok: Pribadi)
Mantan Bupati Jember, Faida (Sinpo.id/Dok: Pribadi)

SinPo.id -  Jaringan Jurnalis Indonesia (JJI) merilis survei terbarunya jelang Pilkada Jember 2024.

Berdasarkan hasil survei tersebut, JJI menyampaokan ada tiga tokoh yang elektabilitasnya bersaing di Pilkada Jember 2024, yakni Faida selaku mantan Bupati Jember 2016-2021, Muhammad  Fawait selaku anggota DPRD Jatim, dan Hendy Siswanto selaku Bupati Jember incumbent.

Koordinator JJI, Agusta Irawan mengatakan survei tersebut merangkum secara keseluruhan, dimana nama Faida unggul atas perolehan mayoritas responden. Ia pun memulai suveinya dari tingkat popularitas ketiga nama teratas cabup Jember 2024.

"Hasil survei menunjukan untuk tingkat popularitas Hendy Siswanto dan Faida sangat dikenal oleh masyarakat Jember dan bahkan angka melebihi 80 persen, dimana Faida dikenal oleh 82,7 persen masyarakat Jember, Hendy Siswanto 78,7 persen dan Muhammad Fawait 65,7 persen," kata Agusta dalam keterangan tertulis, Sabtu, 15 Juni 2024.

Agusta menjabarkan, dari tingkat elektabilitas para calon Bupati Jember di Pilkada 2024, nama mantan Bupati Jember Faida menjadi yang tertinggi dibandingkan Hendy Siswanto dan Muhammad Fawait.

Sementara dari tingkat akseptabilitas atau penerimaan tokoh-tokoh bakal calon bupati Jember, lagi-lagi nama Faida unggul ketimbang sosok yang lain.

"Tingkat penerimaan masyarakat  terhadap Bupati Jember, Hendy Siswanto hanya 48,7 persen kurang dari 50 persen; sedangkan mantan bupati Faida tingkat penerimaan masyarakat terhadap dirinya  mencapai 78,6  persen," ungkap Agusta.

Muhammad Fawait sendiri tingkat penerimaan masyarakat terhadapnya hanya 53, persen. Sementara tokoh lainya rata-rata tingkat akseptabilitasnya hanya di bawah 50 persen.

"Rendah tingkat penerimaan masyarakat Jember terhadap Hendy Siswanto lebih dikarenakan masyarakat menilai kinerjanya selama menjadi Bupati tidak banyak memberikan dampak kemajuan bagi Kabupaten Jember dan malah marak dengan nepotisme dan kasus kasus korupsi ," ungkap Agusta.

Agusta menjabarkan, dalam survei JJI terungkap alasan para responden menjatuhkan pilihan kepada Faida, tak lain karena nama Faida masih aman dari isu-isu negatif.

"Rendahnya penerimaan masyarakat terhadap Muhammad Fawait karena masyarakat Jember mengetahui adanya keterkaitan Fawait dalam kasus Korupsi  dana hibah provinsi Jawa Timur," jelas dia.

Dalam uji simulasi 3 nama calon Bupati Jember yang terdiri dari Hendy Siswanto, Faida dan Muhammad Fawait dengan pertanyaan tertutup, nama Faida pun tetap dipilih mayoritas responden.

"Hasilnya Faida, mantan bupati Jember paling banyak dipilih hingga 43,7 persen; di urutan kedua Muhammad Fawait 21,6 persen dan urutan ketiga Hendy Siswanto 19,1 persen dan tidak memilih 15,6  persen," jelas dia.

Menanggapi survei tersebut, Pakar Komunikasi Politik Universitas Airlangga Surabaya (Unair) Dr. Suko Widodo menilai bahwa pertarungan Pilkada Jember sangat ketat karena 3 tokoh yang muncul merupakan sosok yang banyak dikenal publik setempat.

Ia tak menampik unggulnya Faida di survei JJI karena sebagai mantan bupati Jember  dan memiliki banyak pengalaman serta kedekatan dengan masyarakat Jember.

"Unggulnya Faida di survei JJI karena sebagai mantan bupati Jember  dan memiliki banyak pengalaman serta kedekatan dengan masyarakat Jember," kata Suko kepada awak media, Sabtu, 15 Juni 2024.

Selain itu, kata Suko, masyarakat Jember akan lebih memilih pemimpin yang bekerja nyata, sehingga wajar nama Faida terus unggul dalam simulasi Pilkada.

"Masyarakat Jember akan lebih memilih pemimpin yang bekerja nyata, bukan pencitraan," bebernya.

Sebagai informasi, survei ini dilakukan sejak 30 Mei -10 Juni 2024 terhadap 1.660 responden yang tersebar secara proposional di 22 kelurahan, dan 180 desa di Kabupaten Jember.

Adapun pengambilan sampel didasarkan pada populasi jumlah Daftar Pemilih Tetap Kabupaten Jember pada Pemilu 2024 menggunakan Metode Multistage Random Sampling terhadap responden dengan margin of error ± 2,40 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.sinpo

Komentar: