Zelenskyy: Ukraina Butuh Pertahanan Udara dan Bantuan Sistem Energi

Oleh: VOA Indonesia
Rabu, 12 Juni 2024 | 07:47 WIB
Presiden Ukraina, Volodymiyr Zelenskyy (SinPo.id/AP)
Presiden Ukraina, Volodymiyr Zelenskyy (SinPo.id/AP)

SinPo.id - Presiden Ukraina, Volodymiyr Zelenskyy menekankan kebutuhan untuk pertahanan udara dan pembangunan kembali sistem energi negara tersebut, ketika dia berbicara di konferensi rekonstruksi yang diselenggarakan pemerintah Jerman pada Selasa, 11 Juni 2024.

Zelenskyy mengatakan, pasukan Rusia telah menarget infrastruktur energi Ukraina, dengan serangan drone dan rudal yang menghancurkan separuh dari kapasitas pembangkit energi negara itu sejak musim dingin lalu.

Dia mengatakan, bahwa setelah perang selama dua tahun, militer Ukraine telah memperlihatkan bahwa mereka bisa mempertahankan garis depan dan menjaga akses ke laut Hitam.

“Keuntungan strategis terbesar Rusia atas Ukraina adalah superioritas mereka di udara. Teror rudal dan bom-lah yang telah membantu kemajuan pasukan Rusia di darat,” kata Zelenskyy.

“Pertahanan udara adalah jawabannya,” tambah dia.

Dia mengatakan, Ukraina memperkirakan mereka aakn memastikan bantuan senilai miliaran dolar bagi kebutuhan militer dan infrastruktur mereka.

Konferensi di Berlin diselenggarakan beberapa hari menjelang konferensi perdamaian di Swiss, dimana 90 negara dan organisasi akan bekerja dan kerangka kerja untuk mewujudkan sebuah rencana perdamaian dan bagaimana melibatkan Rusia dan Ukraina dalam proses perdamaian.

Rusia tidak akan menghadiri pembicaraan di Swiss itu.

Ada juga sebuah KTT dari para pemimpin NATO yang direncanakan pada awal Juli di Washington, dimana Sekjen NATO, Jens Stoltenberg mengatakan pada Selasa, dia mengharapkan para sekutu akan setuju untuk memiliki sebuah aliansi “yang memimpin dalam penyediaan dukungan keamanan, pelatihan bagi Ukraina, dan juga menyetujui komitmen keuangan jangka panjang bagi Ukraina”.

Stoltenberg mengatakan kepada para jurnalis dalam sebuah kunjungan ke Latvia, bahwa para sekutu NATO telah menyediakan 99 persen dukungan militer bagi Ukraina. Karena itulah masuk akal bagi aliansi itu sendiri untuk memiliki peran lebih besar dalam mengoordinasikan upaya-upaya dan mencegah celah pengiriman bantuan ke pasukan Ukraina.

“Ukraina membutuhkan aliran dukungan militer yang dapat diprediksi dan stabil,” kata Stoltenberg.sinpo

Komentar: