DEWAS KPK

Legislator Demokrat: Dewas KPK Seperti Macan Ompong

Laporan: Juven Martua Sitompul
Rabu, 05 Juni 2024 | 21:13 WIB
Anggota Komisi III DPR RI Fraksi Demokrat Benny K Harman (SinPo.id/ Parlementaria)
Anggota Komisi III DPR RI Fraksi Demokrat Benny K Harman (SinPo.id/ Parlementaria)

SinPo.id - Anggota Komisi III DPR RI Fraksi Demokrat Benny K Harman menyebut tugas dan kewenangan Dewan Pengawas (Dewas) KPK lemah. Dia bahkan menyebut jika kerja Dewas KPK seperti macan ompong.

Ini disampaikan Benny dalam rapat dengar pendapat Komisi III dengan Dewas KPK. Benny mempertanyakan fungsi dan kerja Dewas KPK selama ini.

"Saya ingin tahu tugas Dewas itu untuk mengawasi pelaksanaan wewenang pimpinan KPK, untuk melakukan supervisi koordinasi, penanganan pemberantasan korupsi oleh aparat penegak hukum, dalam hal ini Kepolisian dan Kejaksaan, makanya saya bilang Dewas ini seperti macan ompong," kata Benny dalam rapat kerja di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu, 5 Juni 2024.

Benny juga menilai jika Tumpak Hatorangan Pangabean selaku Ketua Dewas tidak ditakuti pimpinan KPK. Padahal, Tumpak menjadi sosok yang ditakuti saat menjadi pimpinan KPK.

Pada rapat itu juga, Benny mengaku kurang mendapatkan informasi terkait tugas Dewas dalam mengawasi wewenang KPK. Menurutnya, supervisi dan koordinasi di KPK setelah ada Dewas justru semakin tidak berjalan.

"Saya melihat ketika tidak ada Dewas dulu, tugas wewenang pimpinan KPK yang satu ini (supervisi dan koordinasi) tidak jalan, tetapi setelah ada Dewas pun tambah tidak jalan," katanya.

Benny lantas menyoroti tidak adanya perbedaan antara pelanggaran etik dan pelanggaran kejahatan yang dilakukan pimpinan atau pegawai KPK. Benny kemudian menduga Dewas mereduksi korupsi pimpinan KPK menjadi pelanggaran kode etik.

"Pelanggaran hukum tindak pidana korupsi dugaan yang dilakukan oleh pimpinan KPK oleh Dewas direduksi menjadi pelanggaran kode etik, lalu publik tanya lalu kami langsung diperiksa, langsung ditangkap langsung ditahan, loh kalau pimpinan KPK kok Dewasnya lama-lama. Akibat ketidakpahaman tadi, kebingungan tadi, publik menilai Dewas ini adalah penjaga pimpinan KPK," kata dia.

Benny mengatakan publik memiliki harapan tinggi kepada Dewas. Namun, kata dia. integritas Dewas justru jauh dari yang diharapkan.

"Masuk akal kalau disimpulkan kehadiran Dewas itu bukan memperkuat KPK tapi memperlemah KPK, rontok independensinya. Padahal bapak-bapak di depan ini adalah tokoh-tokoh yang dikenal publik luas memiliki integritas tinggi, tapi yang terjadi jauh dari yang diharapkan," kata dia.sinpo

Komentar: