Dilanda Gelombang Panas, Suhu di Delhi Capai 50 Derajat

Laporan: Galuh Ratnatika
Kamis, 30 Mei 2024 | 11:54 WIB
India tengah dilanda gelombang panas ekstrem hingga suhu di ibu kota Delhi mencapai 50 derajat celcius. (SinPo.id/Reuters)
India tengah dilanda gelombang panas ekstrem hingga suhu di ibu kota Delhi mencapai 50 derajat celcius. (SinPo.id/Reuters)

SinPo.id - India saat ini tengah dilanda gelombang panas ekstrem hingga suhu di ibu kota Delhi mencapai 50 derajat celcius. Angka tertinggi yang pernah tercatat di Delhi, dan sembilan derajat di atas suhu normal.

Stasiun cuaca India mencatat suhu di Safdarjung mencapai 45,8 derajat celciuw, sedangkan di pinggiran Mungeshpur dan Narela suhu mencapai 49,9 derajat celcius. Kemudian Najafgarh, Pitampura dan Pusa suhu mencapai sekitar 49,8 derajat celcius.

Musim panas ini, sebagian besar wilayah utara dan barat India, termasuk negara bagian Rajasthan, Punjab, Haryana, dan Uttar Pradesh yang mengelilingi Delhi, saat ini berada dalam siaga merah karena suhu terus tinggi.

"Peringatan merah menandakan adanya kemungkinan besar orang terkena penyakit akibat serangan panas, dan menyerukan perawatan ekstrem bagi orang-orang yang rentan," kata Departemen Meteorologi India, dilansir dari The Independent, Kamis 30 Mei 2024.

Angin panas yang bertiup dari negara bagian gurun Rajasthan disebut sebagai penyebab meningkatnya panas di Delhi dalam beberapa hari terakhir. Namun, para ahli mengatakan bahwa perluasan wilayah perkotaan di ibu kota dan kurangnya ruang hijau juga menjadi penyebab gelombang panas ekstrem.

“Di area terbuka dengan lahan kosong, terjadi peningkatan radiasi. Sinar matahari langsung dan kurangnya naungan membuat wilayah ini sangat panas,” kata Mahesh Palawat, wakil presiden Meteorologi dan Perubahan Iklim di Skymet Weather.

Selain itu, pemerintah daerah Delhi juga membatasi pasokan air lantaran ketinggian air di Sungai Yamuna, yang menjadi sumber utama aliran air, rendah. 

“Saya menghimbau kepada seluruh warga, baik ada masalah air di daerah Anda atau tidak, mohon gunakan air dengan sangat hati-hati,” kata Menteri Air Atishi.

India sejauh ini mencatat lima kematian akibat dugaan serangan panas, namun para ahli mengatakan jumlah kematian sebenarnya kemungkinan jauh lebih tinggi. Namun, isu cuaca ekstrem dan krisis iklim hampir tidak pernah muncul dalam kampanye pemilu yang sedang berlangsung.sinpo

Komentar: