Gus Yahya Minta Kader Ansor dan Banser Belajar Kepemimpinan Jokowi

Laporan: Juven Martua Sitompul
Senin, 27 Mei 2024 | 21:50 WIB
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staqut (Gus Yahya) (SinPo.id/ YouTube TV NU)
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staqut (Gus Yahya) (SinPo.id/ YouTube TV NU)

SinPo.id - Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staqut (Gus Yahya) meminta kader Ansor dan Banser belajar dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Khususnya cara Jokowi menjadi pemimpin.

Ini disampaikan Gus Yahya saat menyampaikan sambutannya di acara Inaugurasi 'Menuju Ansor Masa Depan' dan pelantikan kepengurusan Pimpinan Pusat GP Ansor 2024-2029.

"Saya minta kepada seluruh jajaran pimpinan pusat gerakan Ansor beserta seluruh kader-kader Ansor dan Banser seluruh Indonesia agar belajar dari Presiden Joko Widodo. Saya sangat berbesar hati dan menaruh harapan kepada sahabat-sahabat semua. Ansor dan Banser saya yakin siap bergerak, siap berjuang, siap memenangi masa depan," kata Gus Yahya di Istora Senayan, Jakarta, Senin, 27 Mei 2024.

Pada kesempatan itu juga, Gus Yahya menyampaikan refleksi pergulatan bangsa Indonesia selama 10 tahun terakhir. Menurutnya, apa yang sudah dilalui Indonesia selama 10 tahun terakhir menjadi bekal bagi masa depan bangsa dan negara.

"Alhamdulillah refleksi hampir 10 tahun terakhir pergulatan bangsa kita tercinta ini, saya merasa patut membuat kesimpulan bahwa dekade yang baru saja kita jalani dan hampir kita selesaikan ini, adalah dekade investasi strategis untuk masa depan Indonesia," katanya.

Gus Yahya juga berterima kasih kepada Jokowi atas kerja keras, kecerdasan, dan kebijaksanaannya. Sebab, semua yang dilakukan Jokowi sebagai Kepala Negara sangat penting bagi masa depan Indonesia.

"Keberhasilan Presiden Joko Widodo itu apabila kita cermati tidak lepas dari adanya 3 elemen yang sangat mendasar yang penting sekali di dalam pergulatan yang beliau jalankan," ucapnya.

Dia menjelaskan yang pertama bahwa Jokowi mengorientasikan strategi yang dijalankan untuk menghasilkan jejak nyata dan terukur. Dia memberi contoh seperti pembangunan fisik maupun tatanan yang dilembagakan.

"Yang kedua saya kira juga sangat mendasar bahwa beliau tidak pernah meninggalkan prinsip kesinambungan, dan ini adalah prinsip yang sesungguhnya juga ditegakkan oleh risalah nabi besar Muhammad SAW," ucap dia.

Elemen ketiga, kata dia, bahwa semuanya direncanakan dan dipikirkan dengan sungguh-sungguh. Serta mengikuti nalar yang logis dari realitas menuju cita-cita.

"Bahwa yang kita kerjakan bukan hanyalah lamunan kosong, tapi kita memulai dari kenyataan, dari realitas, yang membuat tindakan logis untuk membuat terjadinya perubahan, realitas-realitas baru yang lebih baik. Ini adalah prinsip yang juga kita lihat selama ini ditegakkan oleh Presiden Joko Widodo," ucapnya.sinpo

Komentar: