Ditemukan Tambahan Gula pada Produk Nestle, Public Eye: Berisiko untuk Bayi
SinPo.id - Public Eye menemukan adanya tambahan gula dalam produk makanan dan minuman Nestle yang beredar di negara-negara berkembang. Sementara di pasar Eropa, tambahan gula dalam produk Nestle tidak ditemukan.
Menurut pakar pertanian dan nutrisi Public Eye, Laurent Gaberell, tambahan gula ditemukan produk yang dijual oleh perusahaan di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah, termasuk merek terlaris Cerelac.
Hasil pengujian menemukan bahwa hampir semua bubur Cerelac berbahan dasar gandum buatan Nestle yang dijual di negara-negara berkembang mengandung tambahan gula yang setara dengan rata-rata empat gram per porsi, atau satu gula batu.
Volume tertinggi gula yang ditambahkan ke suatu produk, yaitu 7,3 gram per porsi, terdeteksi di Filipina, diikuti oleh 6,8 gram di Nigeria, dan 5,9 gram di Senegal.
Sementara paparan gula pada bayi dan balita pada usia dini bisa menjadi masalah yang sangat besar. Karena gula adalah musuh nomor satu dalam hal kesehatan nutrisi.
"Ini adalah salah satu faktor kunci di balik krisis obesitas," kata Laurent, dalam Media Briefing, Rabu 22 Mei 2024.
"Jika bayi terpapar gula, pada dasarnya mereka memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami obesitas di kemudian hari, dan menderita dampak kesehatan yang merugikan seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit kronis lainnya," lanjutnya.
Sementara pada produk susu bubuk Nido atau Dancow, yang ditujukan untuk balita berusia satu hingga tiga tahun, mengandung hampir dua gram gula tambahan per porsi, sedangkan susu bubuk di Panama mencatat jumlah tertinggi sebesar 5,3 gram. Disusul dengan temuan 4,7 gram gula per porsi di Nikaragua, dan 1,8 gram di Meksiko.
Namun ionisnya, Public Eye justru tidak menemukan adanya tambahan gula pada produk serupa di negara asal Nestle, Swiss, serta pasar utama Eropa lainnya di Jerman, Inggris, dan Perancis. Artinya, terdapat standar ganda yang tidak dapat dibenarkan dan bermasalah.