World Water Forum

Luhut Sebut WWF Bali Bakal Lahirkan 120 Proyek Strategis

Laporan: Tio Pirnando
Sabtu, 18 Mei 2024 | 11:53 WIB
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan (SinPo.id/dok. Kemenko Marves)
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan (SinPo.id/dok. Kemenko Marves)

SinPo.id - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan, sebanyak 120 proyek strategis terkait air dan sanitasi senilai 9,4 miliar dolar AS akan disepakati pada World Water Forum ke-10 pada 18 Mei-25 Mei 2024 di Bali.

Menurut Luhut, Indonesia harus mendapatkan hasil yang konkret dalam forum tersebut.

"Kita harus menghasilkan concrete deliverables dari forum ini. Kami akan mengadakan launching Sekretariat GBFA dan penandatanganan LoI dengan beberapa negara sebagai Founding Member pada 20 Mei nanti," kata Luhut dalam keterangannya, Sabtu, 18 Mei 2024.

Luhut melanjutkan, selain 120 proyek strategis, akan ada tindak lanjut dari inisiatif Indonesia di G20 tahun 2022.

Yakni, G20 Bali Global Blended Finance Alliance (GBFA) yang akan mendukung pendanaan untuk aksi iklim termasuk mengatasi krisis air.

Adapun World Water Forum ke-10 akan dihadiri 13.448 orang dari 148 negara. Delegasi VVIP terdiri dari 8 kepala negara dan wakil kepala pemerintahan, 3 utusan khusus, dan 38 menteri.

"Interest terhadap acara ini semakin meningkat. Terdapat juga anggota parlemen dari berbagai negara, perwakilan daerah, asosiasi, perusahaan swasta dan pemuda," ujar Luhut.

Luhut pun meminta semua pihak yang terlibat dalam persiapan World Water Forum ke-10 agar memastikan secara detail pelaksanaannya.

"Kehadiran Presiden RI dan VVIP ini mengharuskan kita persiapkan World Water Forum ke-10 ini semaksimal mungkin," tegasnya

Selain itu, lanjutnya, perlu diperhatikan juga publikasi media khususnya untuk internasional.

Khususnya Deklarasi Menteri dengan outcome tiga usulan Indonesia yaitu Integrated water resources management on small island, Centre of excellent on water and climate resilience, dan pencanangan World Lake Day, yang akan disampaikan ke PBB untuk menjadi UN Water Agenda.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI