MER-C Minta Netanyahu Hentikan Serangan ke Rafah
SinPo.id - Ketua Presidium Medical Emergency Rescue-Committee (MER-C) Indonesia Sarbini Abdul Murad mendesak agar Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menghentikan serangan ke Rafah, Gaza Selatan. Sebab, serangan itu membuat semakin banyak korban jiwa dari masyarakat sipil.
"Hingga saat ini tank-tank Israel telah memasuki penyeberang Rafah. Suara drone dan pesawat tempur Israel terus terdengar jelas dari guest host (posko), tempat Tim Emergency Medical Tim (EMT) menetap," kata Sarbini dalam konferensi pers di Kantor Pusat MER-C, Jl Kramat Lontar, Jakarta Pusat, Rabu, 8 Mei 2024.
Sarbini menjelaskan, serangan Israel ke Rafah, pada Senin, 6 Mei kemarin, mengakibatkan penundaan pertukaran Tim EMT 3 dan 4, dari MER-C, yang akan keluar dan masuk bertugas ke Jalur Gaza.
MER-C, lanjut Sarbini, melalui Tim EMT berkoordinasi dengan WHO sejak 18 Maret 2024, untuk mengirimkan bantuan medis ke Jalur Gaza. MER-C telah mengirim total empat tim EMT, tiga sudah masuk dan bertugas, sedangkan satu tim masih tertahan di Kairo, Mesir. Hingga saat ini, MER-C telah mengirimkan 31 relawan yang terdiri dari dokter spesialis, dokter umum, perawat dan bidan.
Tim EMT MER-C ini bertugas di sejumlah rumah sakit yang masih berfungsi di Rafah, Gaza Selatan, yaitu RS An Najar, RS El Emiraty dan Klinik Tal Al Sultan Primary Health Care Center.
Namun, akibat serangan Israel ke Rafah, tersisa 12 relawan MER-C yang masih betugas dj Jalur Gaza. Dan, aktivitas semua media relawan MER-C sempat dihentikan imbas serangan Israel tersebut.
"Untuk itu, MER-C menyerukan kepada komunitas internasional segera mengambil tindakan untuk menghentikan genosida yang dilakukan Israel di Jalur Gaza sebelum terlambat," tegasnya.