War Takjil, Hidayat Nur Wahid: Fenomena di Era Keterbukaan
SinPo.id - Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid tidak mempermasalahkan fenomena nonmuslim war takjil atau berburu takjil Ramadhan. Pasalnya hal itu merupakan fenomena sosial yang tidak bisa dihindari di era keterbukaan.
"Ini memang fenomena baru ya. Sebagaimana fenomena sosial dan era keterbukaan tidak bisa dihindarkan ya," kata Hidayat saat dihubungi SinPo.id, Rabu, 27 Maret 2024.
Secara kaca mata Islam, kata Alumnus Universitas Islam Madinah ini, "war takjil" memang tidak bertentangan dengan Islam. Karena secara syariat, nonmuslim yang berburu takjil tidak diwajibkan melaksanakan puasa Ramadan.
"Memang secara fisik kan mereka tidak diwajibkan puasa. Karena mereka nonmuslim. Tapi sebagaimana spesifikasi kan jelas, mereka membeli takjil untuk dimakan di rumah," tuturnya.
Lebih lanjut, politisi PKS menilai, war takjil, juga sebagai tradisi yang harus dihormati sasama antar beragama.
Tak hanya itu, fenomena tersebut dianggap sebagai kegiatan-kegiatan keagamaan yang membawa kegembiraan bagi setiap umat beragama di Indonesia.
"Mudah-mudahan ini malah semakin memahami bahwa beragama bisa dihormati, ditolerir, sekaligus bisa mengembirakan pihak lain yang bukan seagama. Sehingg beragama itu membuat kepada Rahmatan Lil 'Alamin," tegasnya.