Pakar soal Jabat Tangan AHY-Moeldoko: Tak Ada Lawan Abadi dalam Politik

Laporan: Tio Pirnando
Rabu, 28 Februari 2024 | 11:19 WIB
Menteri ATR Agus Harimurti Yudhoyono berjabat tangan dengan KSP Moeldoko. (SinPo.id/Antara)
Menteri ATR Agus Harimurti Yudhoyono berjabat tangan dengan KSP Moeldoko. (SinPo.id/Antara)

SinPo.id - Pakar politik Prof Ikrar Nusa Bhakti menilai, pertemuan dan salaman antara Menteri ATR/BPN yang juga Ketua Umum  Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan KSP Jenderal (Purn) Moeldoko sebelum rapat kabinet di Istana Negara, merupakan hal biasa dalam dunia politik. Kendati, AHY dan Moeldoko sempat berseteru terkait perebutan kepengurusan Partai Demokrat pada tahun 2021 lalu.

"Dalam politik, enggak ada kawan atau lawan yang abadi," kata Ikrar saat dihubungi SinPo.id pada Rabu, 28 Februari 2024.

Ikrar menjelaskan, saat ini keduanya sudah masuk dalam jajaran Kabinet Indonesia Maju di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Artinya, kepentingan mereka sudah sama, yaitu memberikan yang terbaik dengan peran masing-masing.

Lagi pula, lanjut Ikrar, jika sudah dalam "satu perahu" atau satu kubu, tidak ada gunanya juga melakukan perseteruan.

"Yang ada ialah kepentingan yang abadi. Kalau sudah di dalam (Kabinet), satu kubu, nggak perlu lagi berseteru," tukas mantan duta besar (Dubes) RI di Tunisia itu.

Momen salaman tersebut menjadi kali pertama sejak kisruh perebutan Partai Demokrat pada awal 2021 silam. Keduanya bertemu pada sidang kabinet paripurna di Istana Negara pada Senin, 26 Februari 2024.

Hubungan Moeldoko dengan AHY menjadi sorotan publik setelah reshuffle kabinet lewat penunjukkan AHY sebagai Menteri ATR/BPN.

Hal itu dikarenakan Moeldoko sempat mengkudeta AHY lewat Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat. Moeldoko ditunjuk sebagai ketua umum oleh kader-kader yang kecewa atas kepemimpinan AHY.

Namun, PTUN telah menolak banding upaya pengambilalihan Partai Demokrat di bawah AHY. Sehingga, AHY kini masih tercatat sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.sinpo

Komentar: