Irwan Demokrat Kritik Balik Anies soal Pembangunan IKN: Mencla-mencle

Laporan: Martahan Sohuturon
Rabu, 22 November 2023 | 15:19 WIB
Juru Bicara Koalisi Indonesia Maju (KIM), Irwan Fecho. (SinPo.id/Dok. Pribadi)
Juru Bicara Koalisi Indonesia Maju (KIM), Irwan Fecho. (SinPo.id/Dok. Pribadi)

SinPo.id - Juru Bicara Koalisi Indonesia Maju (KIM), Irwan Fecho, mengkritik balik sikap calon presiden (capres) nomor urut satu, Anies Baswedan terkait pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Menurutnya, Anies mencla-mencle dan bukan seorang pemimpin strategis.

Kritik itu disampaikan Irwan merespons pernyataan Anies yang menyebut tujuan dengan Langkah yang dikerjakan dalam pembangunan IKN Nusantara tidak saling berkaitan.

“Sikap Anies terkait IKN ini mencla mencle,” kata Irwan kepada wartawan pada Rabu, 22 November 2023.

Irwan mengkritik sikap Anies yang tidak konsisten dalam memberikan pernyataan terkait pembangunan IKN Nusantara.

Pasalnya, Anies pernah mengatakan bahwa pembangunan IKN Nusantara merupakan amanah undang-undang yang harus dilaksanakan siapapun presiden terpilih untuk periode 2024-2029. Namun, di sisi lain Anies tidak memuat pembangunan IKN Nusantaradi dalam visi misi sebagai capres 2024 yang didaftarkan ke KPU RI.

Bahkan, menurutnya, Anies mengatakan IKN Nusantara merupakan langkah pemerintah yang bermasalah.

Irwan melanjutkan, logika Anies yang membandingkan membangun satu ibu kota baru dengan membesarkan seluruh kota di Indonesia justru mengonfirmasi bahwa Anies bukan pemimpin strategis.

“Anies bahkan tidak tahu membedakan pembangunan kota dengan pembangunan ibu kota baru,” ucap Ketua DPD Partai Demokrat Kalimantan Timur (Kaltim) itu.

Irwan menegaskan, IKN adalah sebuah transformasi ekonomi dan peradaban bangsa, bukan sekadar memindahkan pemerintahan dari Jakarta ke Kaltim. IKN, menurutnya, justru bisa menjadi jembatan negeri yang memastikan visi Indonesia Emas 2045 bisa tercapai.

Dia melanjutkan, muara IKN adalah keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Apalagi, jika melihat kontribusi ekonomi daerah timur baru 15 persen terhadap perekonomian Indonesia,” katanya.

Menurutnya, pemindahan ibu kota negara merupakan salah satu strategi untuk menggeser porsi pertumbuhan pembangunan semua bidang dari barat, lebih ke timur.

“Saya pikir IKN saat ini telah menjadi sebuah amanah UU yang harusnya menjadi prioritas semua Capres untuk melanjutkannya,” katanya.

“Mindset perubahan Anies asal berbeda dengan pemerintah saat ini berpotensi membawa  bangsa ini tidak bisa keluar dari jebakan middle income trap,” tambah Irwan.

Sebelumnya, Anies bilang tujuan membangun kota baru tidak akan menghasilkan pemerataan baru. Menurutnya, pembangunan kota baru hanya membuat ketimpangan dengan daerah sekitarnya.

"Yang IKN tadi, saya numpang jawab statement itu. Ketika tujuan membangun kota baru dan ibu kota baru adalah dengan alasan pemerataan, maka itu tidak menghasilkan pemerataan yang baru, mengapa? Karena itu akan menghasilkan sebuah kota baru yang timpang dengan daerah-daerah di sekitarnya," jawab Anies.

Berangkat dari itu, Anies memandang, langkah yang dilakukan pemerintah dengan membangun IKN justru bermasalah. Dia menilai langkah yang dilakukan pemerintah tidak nyambung dengan tujuannya.

"Karena membangun satu kota di tengah hutan itu sesungghnya menimbulkan ketimpangan yang baru. Jadi antara tujuan dengan langkah yang dikerjakan itu nggak nyambung. Kami melihat di sini problem, karena itu ini harus dikaji secara serius karena tujuan kita Indonesia yang setara, Indonesia yang merata, argumennya sama, tapi menurut kami langkahnya bukan dengan membangun satu kota, tapi justru dengan membesarkan seluruh kota yang ada di seluruh Indonesia," tuturnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI