PRP Papua: Pendidikan Pintu Besar Wujudkan Kemajuan, dan Kesejahteraan

Laporan: Khaerul Anam
Senin, 06 November 2023 | 16:16 WIB
Pelantikan DPW PRP Papua (Sinpo.id/Tim Media)
Pelantikan DPW PRP Papua (Sinpo.id/Tim Media)

SinPo.id -  Pintu besar untuk masuk dalam upaya merealisasikan Papua yang maju dan sejahtera, sekaligus merawat semangat persatuan dan perdamaian adalah melalui jalur pendidikan.

Demikian diungkapkan Eka Triana Wati usai resmi dilantik menjadi Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Perhimpunan Rakyat Progresif (PRP) Provinsi Papua di Hotel Mercure, Kota Jayapura, Senin, 6 November 2023.

“Rakyat Progresif Papua akan konsen dan turut bergerak membumikan cita-cita progresif para pendiri bangsa dalam hal mencerdaskan kehidupan berbangsa di Bumi Cendrawasih,” kata Eka dikutip dari siaran persnya.

Eka menjelaskan, Papua sebagai beranda Indonesia masih berusaha mencari model pendidikan yang sesuai dengan kondisi daerah dan karakter penduduk setempat.

“Papua memang memiliki tantangan yang berbeda dibandingkan dengan kebanyakan wilayah di Indonesia. Luas wilayah dan sebaran penduduk menjadi masalah yang harus diatasi oleh pemda, pendidik, penyelenggara pendidikan, dan masyarakat,” ujarnya.

Eka menjelaskan sejumlah kendala yang masih dihadapi untuk memberikan layanan pendidikan di wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal atau 3 T seperti di Provinsi Papua.

“Antara lain, belum meratanya sekolah, mulai dari jenjang sekolah usia dini hingga sekolah menengah atas. Akibatnya, banyak anak dan remaja usia sekolah di daerah perdesaan dan terpencil sulit mengakses layanan pendidikan setelah mereka menuntaskan sekolah dasar,” papar Eka.

Selain itu, kesulitan serupa juga dialami banyak siswa yang telah menyelesaikan pendidikan sekolah menengah pertama di daerah terpencil.

“Mereka kesulitan melanjutkan ke jenjang SLTA,” jelasnya.

Eka menambahkan, ada kendala yang lebih mendasar yang dihadapi sekolah di wilayah 3T di di Papua, yakni masih minimnya guru.

“Selain itu, sekolah juga menghadapi masalah sebaran guru yang tidak merata dan  kualitas sarana prasarana yang terbatas. Sejumlah sekolah juga masih sulit membangun sarana sesuai standar pendidikan nasional,” papar Eka.

“Padahal, tersedianya guru dan sarana pendidikan yang memadai menjadi kunci untuk meningkatkan mutu SDM di masa mendatang,” tandasnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI