Pengurus dan Kader PAN Diisntruksikan Masif Sosialisasikan Visi Misi Prabowo-Gibran

Laporan: Juven Martua Sitompul
Jumat, 27 Oktober 2023 | 18:51 WIB
Ketua DPP PAN Saleh Partaonan Daulay. (Galuh/SinPo.id)
Ketua DPP PAN Saleh Partaonan Daulay. (Galuh/SinPo.id)

SinPo.id - Partai Amanat Nasional (PAN) menginstruksikan seluruh pengurus, jaringan relawan, dan simpatisan partai gencar menyosialisasikan pasangan capres dan cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Visi misi Prabowo-Gibran harus tersampaikan hingga ke akar rumput.

"Kalau Prabowo, sudah lama kami sosialisasikan. Untuk saat ini, kami ingin agar Gibran lebih populer dan diterima semua kalangan. Karena itu, tentu sangat baik jika Gibran juga mendapat proporsi yang maksimal," kata Ketua DPP PAN Saleh Partaonan Daulay kepada wartawan, Jakarta, Jumat, 27 Oktober 2023.

Saleh mengungkap alasan pentingnya memasifkan sosialisasi. Dengan sosialisasi itu maka Koalisi Indonesia Maju (KIM) tidak dikenal hanya menjual nama saja namun juga membuktikan memiliki program dan kelanjutan capaian pemerintah yang lengkap.

Ketua Fraksi PAN DPR RI ini mengatakan sosok Gibran perlu lebih masif dipublikasikan pada tahap awal ini. Saleh menegaskan pokok pikiran dan gagasan Gibran soal keberlanjutan pembangunan nasional harus seluas mungkin diketahui publik.

Apalagi, ada gebrakan-gebrakan program yang sudah diperkenalkan. Baik yang sifatnya melanjutkan maupun inovasi penyempurnaan.

"Kan masih banyak yang belum kenal Gibran. Mungkin tahunya masih sekadar Wali Kota Solo dan anak presiden. Sementara pendidikan, sosok kepribadian, kehidupan keseharian, dan pemikirannya belum diketahui lebih dalam. Kalau sudah kenal, saya yakin akan banyak yang justru simpati dan jatuh hati. Sekarang aja sudah banyak menyatakan dukungan," katanya.

Saleh mengatakan Gibran harus menjadi magnet baru di KIM seperti Prabowo. Menurutnya, amanah yang diberikan sebagai cawapres harus meningkatkan elektabilitas. Oleh karena itu, sosok Gibran perlu lebih didekatkan kepada masyarakat.

"Harus diakui bahwa ada saja yang tidak senang. Banyak kritik dan mungkin nuansa ketidaksukaan. Biarin saja seperti itu. Kan kita tidak bisa atur semua ritme dan frekuensi harus sama. Kita tidak mau ribut dan gaduh. Kita maunya berkontestasi secara baik dan terbuka," tegasnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI