Fadli Zon: RI Perlu Suarakan Negosiasi Perang Israel-Palestina

Laporan: Martahan Sohuturon
Rabu, 11 Oktober 2023 | 08:45 WIB
Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI Fadli Zon. (SinPo.id/Antara)
Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI Fadli Zon. (SinPo.id/Antara)

SinPo.id - Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Fadli Zon menyampaikan bahwa Indonesia perlu menyuarakan upaya negosiasi dalam mengakhiri perang yang terjadi antara Palestina-Israel ke dunia internasional.

"Saya kira kita perlu menyuarakan bagaimana kita bisa menyelesaikan persoalan ini melalui suatu proses negosiasi, de-eskalasi, terutama menyetop agresi, dan mengembalikan wilayah-wilayah Palestina yang direbut oleh para settler, pendudukan Israel, di wilayah-wilayah itu supaya terjadi perdamaian," kata Fadli usai rapat koordinasi dengan Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Al-Shun di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Selasa, 10 Oktober 2023.

Sebagai negara dengan populasi umat Islam terbesar di dunia, dia meyakini, Indonesia dapat mendorong perdamaian melalui forum-forum internasional.

"Secara politik, Indonesia ini negara muslim terbesar yang tentu suaranya didengar oleh dunia internasional melalui Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), melalui organisasi konferensi Islam dan negara-negara lain," ucapnya.

Menurut dia, resolusi PBB dan konsensus internasional perlu diimplementasikan secara tegas dalam mencapai perdamaian antara konflik Palestina-Israel.

"Sesuaikan saja dengan aturan main internasional yang sudah disepakati dan bagaimana memenuhi apa yang sudah menjadi resolusi-resolusi PBB itu, kembalikan wilayah Palestina itu sesuai dengan (peta) garis di 1967," tuturnya.

Di samping upaya multilateral, Fadli menyebut yang paling dibutuhkan saat ini ialah bantuan kemanusiaan bagi warga sipil yang terdampak perang Palestina-Israel.

"Yang dibutuhkan secara konkret itu bantuan kemanusiaan, obat-obatan, makanan dan lain-lain, saya kira itu yang paling dibutuhkan, yang harus diselamatkan ini adalah kalangan sipil, mereka yang tidak berdosa karena mereka yang paling menderita dan menjadi korban," kata dia.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI