Korupsi Gerobak UMKM Kemendag, Polri Sita Mobil hingga Tanah

Laporan: Tri Setyo Nugroho
Selasa, 10 Oktober 2023 | 16:55 WIB
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan (SinPo.id/ Humas Polri)
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan (SinPo.id/ Humas Polri)

SinPo.id - Bareskrim Polri menyita sejumlah aset milik dua pejabat pembuat komitmen (PPK) dari Kemendag selaku tersangka kasus dugaan korupsi proyek pengadaan gerobak UMKM periode 2018-2019.

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan penyitaan dilakukan penyidik usai menggeledah rumah dan kantor dari tersangka merupakan Putu Indra Wijaya (PIW) selaku Kabag Keuangan Sesditjen PDN Kemendag.

“Penggeledahan terhadap rumah atau kantor diantaranya Kantor Kemendag RI di DKI Jakarta, Kantor PT Arjuna Putra Bangsa di Pontianak, dan Rumah Tersangka PIW di Jakarta Timur,” ujar Ramadhan dikutip dari laman resmi Polri, Selasa, 10 Oktober 2023.

Berdasarkan hasil geledah, kata Ramadhan, tim penyidik Direktorat Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri turut menyita uang tunai senilai Rp922 juta dari tangan tersangka. Selain itu sebanyak 11 sepeda motor dan enam mobil atas nama PIW juga turut disita.

Kemudian dua lahan tanah masing-masing seluas meter persegi dan 45 meter persegi, satu unit tanah dan bangunan berupa Ruko atas nama tersangka PIW.

“Sebidang tanah dan bangunan berupa Rumah dengan kepemilikan DH (Istri Tersangka), peralatan bengkel milik tersangka PIW, serta dokumen lelang, dokumen kontrak, dokumen pembayaran,” tuturnya.

Penggeledahan juga dilakukan penyidik terhadap rumah dan kantor dari tersangka Bunaya Priambudhi (BP) selaku Kasubag TU DJPDN Kemendag.

Dalam penggeledahan tersebut, penyidik turut menyita uang tunai sebesar Rp240 juta, uang asing senilai 30 ribu dollar Amerika, serta sejumlah dokumen lelang, kontrak, dan pembayaran.

“Selanjutnya menyita gerobak tipe 1 (gerobak souvenir) sebanyak 64 unit dan gerobak tipe 2 (gerobak bakso) sebanyak 52 unit,” jelasnya.

Saat ini Bareskrim Polri masih terus berkoordinasi dengan instansi terkait mulai dari BPK, LKPP hingga PPATK untuk mengusut aliran dana dari kedua tersangka. “Rencana tindak lanjut yaitu melaksanakan tahap dua perkara dengan PJU,” pungkasnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI