Seroang Gadis Iran Koma Usai Diserang Aparat Karena Tak Mengenakan Hijab

Laporan: Galuh Ratnatika
Kamis, 05 Oktober 2023 | 11:24 WIB
Peristiwa pemukulan gadis Iran (Sinpo.id/IRNA)
Peristiwa pemukulan gadis Iran (Sinpo.id/IRNA)

SinPo.id -  Seorang gadis remaja Iran, Armita Geravand (16), mengalami koma setelah dia diserang secara fisik oleh aparat polisi moral setempat karena tidak mengenakan jilbab. Ia diserang di Stasiun Shohada di Teheran, dan menderita luka parah di bagian tangan.

Berdasarkan laporan dari organisasi hak asasi manusia Hengaw, Armita diseret keluar dari kereta. Bahkan dari foto yang diunggah oleh Hengaw, gadis remaja tersebut saat ini terlihat sedang terbaring rumah di atas tempat tidur rumah sakit.

Melihat kasus tersebut, masyarakat Iran khawatir Armita akan mengalami nasib yang sama seperti Mahsa Amini, perempuan berusia 22 tahun yang sempat mengalami koma dan meninggal dalam tahanan polisi moralitas, hingga kematiannya memicu protes nasional.

“Dia koma di unit perawatan intensif rumah sakit dan kondisinya kritis,” kata seorang aktivis hak asasi manusia. Dilansir dari Sky News, Kamis 5 Oktober 2023.

Sementara aktivis lain mengatakan, pasukan keamanan telah melarang orangtuanya mengunggah foto Armita di media sosial atau berbicara dengan kelompok hak asasi manusia. Bahkan seorang jurnalis ditangkap karena mencoba masuk ke rumah sakit untuk menanyakan kondisi Armita.

Dalam video yang diposting kantor berita Iran, orang tua Armita mengatakan putri mereka koma lantaran mengalami penurunan tekanan darah sebelum kehilangan keseimbangan, hingga akhirnya terjatuh dengan kepala terbentur.

Namun kelompok hak asasi manusia mengklaim pernyataan orang tuanya tersebut dibuat di bawah tekanan, berdasarkan skenario yang dibuat oleh lembaga-lembaga yang berada di bawah pemerintahan Iran.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI