Keluarga Security SMAN 6 yang Tewas Usai Padamkan Api Tolak Diautopsi

Laporan: Sigit Nuryadin
Sabtu, 30 September 2023 | 15:36 WIB
SMA 6 Jaksel (SinPo.id/ Dok. sekolahkita)
SMA 6 Jaksel (SinPo.id/ Dok. sekolahkita)

SinPo.id - Polisi menyatakan bahwa keluarga Cecep Kohar, sekuriti yang tewas usai memadamkan api akibat kebakaran panel listrik di SMA Negeri 6 Jakarta Selatan (Jaksel), menolak jasadnya diautopsi.

"Untuk autopsi pihak keluarga menolak," ujar Kapolsek Kebayoran Baru, Kompol Tribuana Roseno, saat dihubungi, Sabtu, 30 September 2023.

Menurut Tribuana, peristiwa kebakaran itu murni musibah dan tak ada kelalaian yang ditemukan dalam kebakaran itu.

"Kesimpulannya kejadian ini murni musibah, tidak ada kelalaian," tuturnya.

Lebih lanjut, dia mengungkapkan, pihaknya telah memeriksa tiga orang saksi dalam kejadian ini. Diantaranya, yakni kepala sekolah SMAN 6 Jakarta, Mulyanto.

"Kami sudah memeriksa 3 orang saksi dari pihak sekolah yaitu 2 pekerja bangunan dan 1 kepala sekolah," kata Tribuana.

Seperti diketahui, Cecep meninggal akibat menghirup gas karbon yang keluar dari Alat Pemadam Api Ringan (APAR) yang diduga sudah kedaluwarsa. Ia menghirup gas karbon saat memadamkan api saat kebakaran panel listrik.

"Korban di duga akibat menghirup gas karbon yang dikeluarkan atau semprotkan dari APAR besar berwarna oranye yang sudah kadaluwarsa 2016," ujar Tribuana.

Menurut Tribuana, korban Cecep meninggal saat dalam perjalanan menuju rumah sakit. Sedangkan kebakaran diduga karena korsleting pada panel listrik.

“Cecep meninggal seusai memadamkan api dengan APAR bertabung besar berwarna orange,” ujar Tribuana menambahkan. 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI