Neraca Perdagangan Indonesia Defisit 679 Juta Dollar AS, Ini Kata Sri Mulyani

Laporan:
Kamis, 15 Februari 2018 | 20:02 WIB
Foto: Antara
Foto: Antara

Jakarta, sinpo.id - Walau ditetapkan sebagai menteri terbaik dunia, tak membuat Menteri Keuangan, Sri Mulyani dapat bereuforia terlalu lama. Karena pada periode Januari 2018 neraca perdagangan Indonesia tercatat defisit 670 dollar AS.

Ekspor pada periode tersebut turun tipis 2,81 persen dibandingkan bulan sebelumnya, yakni 14,46 miliar dollar AS, sedangkan impor Januari tercatat 15,13 miliar dollar AS, atau naik 0,26 persen.

Menanggapi hal ini Sri Mulyani mengatakan impor yang naik menunjukkan adanya aktivitas ekonomi karena kebutuhan akan bahan baku, jika dilihat dari sisi komponennya. Namun hal ini juga perlu diantisipasi dengan peningkatan nilai ekspor.

"Kalau kita melihat dari sisi komponennya, memang ini akan selalu menjadi sesuatu yang harus kita jaga. Satu sisi, defisit itu menggambarkan impor yang meningkat lebih tajam, dan itu merefleksikan kebutuhan dalam negeri yang dibutuhkan untuk produksi jadi bahan baku maupun barang modal," katanya ditemui di Jakarta, Kamis (15/2/2018).

Menurutnya Indonesia juga perlu menjaga kemampuan ekspor dan meningkatkan capital inflow ke Indonesia agar meningkatnya impor juga diimbangi dengan peningkatan produksi dalam negeri kualitas ekspor.

"Supaya defisit yang berasal dari impor ini tidak menimbulkan persepsi mengenai eksternal risk kita. Kalau impornya adalah dalam bentuk bahan baku atau barang modal itu merupakan suatu indikator yang sehat apakah itu dari sisi manufaktur maupun dari sisi investasi," pungkasnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI