Sebagian Jakarta Mulai Krisis Air Bersih
SinPo.id - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengakui sebagian wilayah di Jakarta mengalami krisis air bersih, dampak kemarau panjang. Kondisi tersebut dibarengi dengan kebutuhan masyarakat terhadap air yang terus meningkat.
“Ya ada beberapa kelurahan (alami krisis air bersih). Penyebabnya itu karena bahan baku berkurang dan lantas ada beberapa memang kebutuhan meningkat,” kata Heru dalam keterangannya yang diterima, Sabtu, 23 September 2023.
Heru mengungkapkan wilayah yang mengalami krisis air bersih itu mayoritas berada di wilayah Jakarta Utara dan Jakarta Barat. Ia mengaku sudah memerintahkan pihak perusahaan air mineral (PAM) Jaya untuk mengatasi masalah krisis air bersih ini dengan penyediaan reservoir atau tempat penampungan air.
“Kemarin saya minta Dirut PAM Jaya untuk menyiapkan reservoir. (Tujuannya) supaya masyarakat bisa tetap mendapatkan pelayanan air bersih,” ujar Heru menambahkan.
PAM Jaya mencatat 18 kelurahan di Jakarta mengalami krisis air bersih. Hal ini terjadi akibat kemarau panjang yang melanda Jakarta dalam beberapa bulan terakhir.
Direktur Utama PAM Jaya, Arief Nasruddin, menjelaskan 18 kelurahan itu berada di Jakarta Utara dan Jakarta Barat. Suplai air kepada pelanggan di 18 kelurahan ini menjadi minim bahkan dihentikan.
Wilayah yang mengalami krisis itu adalah Penjaringan, Pejagalan, Pluit, Kapuk, Kalideres, Rawa Buaya, Pegadungan, Cengkareng Barat, Cengkareng Timur, Pegadungan, Semanan, Duri Kosambi, Wijaya Kusuma, Jelambar Baru, Kapuk Muara, Tegal Alur, Kamal, Kamal Muara, dan sekitarnya.
Krisis air ini terjadi akibat adanya penurunan kualitas air baku di Instalasi Pengelolaan Air (IPA) Hutan Kota sejak 8 September lalu. Air menjadi kotor dan tak sesuai standar untuk dialirkan ke rumah warga.