Walikota Harap Masalah di Pulau Rempang Selesai dengan Musyawarah

Laporan: Sigit Nuryadin
Senin, 11 September 2023 | 19:36 WIB
Bentrokan di Pulau Rempang (SinPo.id/ Tangkapan layar)
Bentrokan di Pulau Rempang (SinPo.id/ Tangkapan layar)

SinPo.id - Walikota Batam yang juga Kepala BP Batam Muhammad Rudi berharap permasalahan di Pulau Rempang dapat selesai dengan musyawarah. Dia mengatakan Rempang proyek strategis nasional, dan menjadi perintah pusat sampai daerah.

"Kami adalah pemerintah paling bawah maka dari itu kita harus mencari solusi yang paling baik bagi Rempang dan kita semua," ujar Rudi dalam keterangannya, Senin, 11 September 2023.

Rudi juga mengucapkan terima kasih kepada Kapolresta Barelang yang telah membantu penyelesaian permasalahan masyarakat kota Batam di Rempang. Dia juga mengucapkan terima kasih atas penangguhan penahanan kepada tujuh orang pelaku.

"Saya Walikota menjamin agar saudara kita yang di tahan agar bisa di kembalikan ke rumahnya masing-masing. Allah telah mengijinkan masalah bisa kita selesaikan khusus untuk demo hari ini, kami tidak pernah menekan pihak dan jajaran, tapi kita duduk bersama, kita lebih mementingkan kepentingan umum demi membangun Kota Batam yang kita cintai,” ungkap dia.

Diketahui, bentrokan dipicu penolakan masyarakat adat Pulau Rempang atas pembangunan kawasan industri di lahan pulau seluas 17 ribu hektare. Pembangunan kawasan industri, perdagangan, dan wisata itu merupakan bagian Proyek Strategis Nasional (PSN) pada 2023, yakni Rempang Eco City.

Bentrokan terjadi saat tim gabungan berusaha menerobos masyarakat yang berjaga di Jembatan IV Barelang Pulau Rempang karena menolak dilakukannya pengukuran dan pemasangan batok di wilayah tersebut. 

Pemblokiran dilakukan warga dengan membakar sejumlah ban dan merobohkan pohon di akses jalan menuju kawasan Rempang. Meski begitu, petugas tetap memaksa masuk untuk memasang patok dan menembakkan gas air mata serta water cannon untuk melerai kericuhan.

Akibat tembakan gas air mata itu, siswa-siswa SD di Pulau Rempang berteriak histeris ketakutan. Tak hanya itu, sejumlah siswa SMPN 22 yang berjarak 100 meter dari ruas Jalan Trans Barelang turut menjadi korban bentrok tersebut. 

Uap gas air mata yang ditembakkan ke udara oleh aparat terbawa ke kompleks sekolah dan membuat para siswa dan guru nyaris pingsan, bahkan sampai ada yang lari ke kawasan hutan untuk menghindari udara pengap akibat gas air mata.

Menurut BP Batam, pembangunan Rempang sebagai PSN 2023 tertuang dalam Permenko Bidang Perekonomian RI Nomor 7 Tahun 2023 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Nomor 7 Tahun 2021 tentang Perubahan Daftar Proyek Strategis Nasional dengan nilai investasi yang ditaksir mencapai Rp381 triliun hingga 2080. 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI